img
:::

Unilever Plc mengatakan siap menjual brand produknya yang terkenal sebagai bagian dari agenda bisnis berkelanjutan perusahaan.

Mengutip The Guardian, Chief Executive Alan Jope memprediksi, tidak dibutuhkan waktu lama lagi bagi perusahaan-perusahaan consumer goods untuk menjual produk pemutih pakaian, atau sampo yang sekadar menawarkan efek rambut lebih berkilau.

Unilever, yang saat ini memiliki portofolio lebih dari 400 brand, akan melihat apakah merek yang dikelolanya memiliki alasan untuk dipegang dalam jangka panjang.

Pernyataan Jope ini memunculkan kemungkinan bahwa Unilever akan menjual brand miliknya. Pasar khawatir ini akan memangkas perolehan laba perusahaan. Namun, Jope mengaku tak khawatir.

Unilever saat ini memiliki brand dengan penjualan berkelanjutan yang cukup kuat. Sebut saja Dove, Sunsilk, Lux. Sebanyak 28 brand memimpin penjualan di industri serta menyumbang lebih dari separuh penjualan grup yang mencapai 51 miliar euro pada 2018.

Pernyataan Jope ini keluar di tengah pertemuan dengan investor dalam rangka pengumuman semester pertama 2019. Perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan (underlying sales) sebesar 3,5 persen dan laba operasional sebesar 4,6 miliar euro.

Pada 2017,  Unilever memutuskan menjual bisnis margarin dan selai, salah satunya dengan merek Blue Bland, senilai total 6,8 miliar euro. Salah satu alasan Unilever, pertumbuhan bisnis makanannya akan lebih baik tanpa margarin. Ketika itu, Unilever juga membeli Sir Kensington, yang dikenal memproduksi produk bumbu organik atau yang tidak mengandung unsur genetically modified organism (non-GMO).

Unilever percaya, pasar makanan organik akan terus bertumbuh, bahkan dengan rata-rata tahunan lebih dari 16 persen hingga 2020. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang permintaan makanan kemasan yang diperkirakan tumbuh 4,5 persen.

Sumber: Kompas

Lambang Unilever (sumber: Wikipedia)

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading