img
:::

Kemungkinan Hujan berkurang, Titik Api di Sumsel Meningkat

Kemungkinan Hujan berkurang, Titik Api di Sumsel Meningkat

Jumlah titik api yang muncul di wilayah Sumatera Selatan kembali meningkat pada dua hari belakangan seiring potensi hujan yang turun berkurang.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan dari 198 titik api tersebut, 150 di antaranya berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut membawa partikel kebakaran dan asap ke Palembang karena angin yang bertiup dari tenggara.


Meskipun titik panas meningkat, Ansori mengungkapkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Palembang pada Minggu kemarin masih di kategori sedang yakni 55 mikrogram per meter kubik.
Berdasarkan data yang dirilis di situs BMKG, konsentrasi partikulat PM10 sempat menyentuh kategori tidak sehat pada pukul 07.00 dengan 188,77 dan pada pukul 08.00 dengan 172,29 mikrogram per meter kubik.

Ansori mengungkapkan hingga saat ini luasan lahan yang terbakar di Sumsel mencapai 80.125 hektare. Yang paling luas terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin dengan 24.304 hektare, OKI 24.129 hektare, dan Banyuasin 14.612 hektare.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II BMKG Sumsel Bambang Beny Setiaji berujar secara regional terdapat penurunan potensi dan intensitas hujan di wilayah Sumsel pada 1-3 Oktober 2019.
Namun secara lokal kondisi hujan akibat faktor lokal awan konvektir akan tetap berpotensi di wilayah Sumsel karena kelembapan udara laposan atas cukup memadai untuk pertumbuhan awan.


Jarak pandang terendah pada Senin pagi hari berkisar 1-2 kilometer dan tidak berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Fenomena asap diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang, beraroma khas, perih di mata, mengganggu pernapasan dan matahari terlihat berwarna oranye atau merah pada pagi dan sore hari. Berpotensi tidak baik jika adanya campuran kelembapan yang tinggi sehingga membentuk fenomena kabut asap.

Pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari.

Sumber: CNNNews

 

sumber dari BPBD

Berita Populer

回到頁首icon
Loading