img
:::

Tenaga Medis Anggap Rapid Test di Bekasi Kurang Persiapan

Tenaga Medis Anggap Rapid Test di Bekasi Kurang Persiapan

Pemerintah Kota Bekasi menyelenggarakan rapid test atau periksa cepat Covid-19 mulai Rabu kemarin. Tes tersebut diaplikasikan pertama kali untuk tenaga medis yang menangani orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Namun, nyatanya pemeriksaan ini diikuti oleh 365 tenaga medis yang dikumpulkan jadi satu di Stadion Patriot.

Bahkan, ada beberapa anggota dewan dan pejabat lainnya yang ikut dalam tes tersebut. Hal ini pun menimbulkan kerumunan orang yang tidak diketahui bagaimana keadaan kesehatannya. Sejumlah orang pun khawatir adanya penyebaran covid-19 dengan kerumunan orang yang hadir saat rapid test itu. W salah satu dokter di Rumah Sakit swasta di Kota Bekasi yang menangani pasien ODP dan PDP ini mengaku kecewa pelayanan Pemkot Bekasi yang menyelenggarakan rapid test. Ia menilai Pemkot Bekasi kurang persiapan dalam tes tersebut. “Jadi pas waktu saya masuk ke dalam stadion, saya kecewa sama sistem yang dilakukan sama Dinkes kota Bekasi. Ini namanya mengumpulkan massa,” ujar W saat dihubungi, Kami. W mengatakan, awalnya rencana rapid test di Stadion Patriot itu menggunakan sistem drive thru.

Namun, hal itu berubah menjadi posko kesehatan biasa yang pemeriksaannya disatukan di dalam Stadion Patriot. “Saya pikir kan sistemnya driver thru, tapi ternyata pas saya sampai di lokasi saya lihat massa dikumpulkan sebegitu banyak tanpa APD yang lengkap,”ucap dia. Berkerumunan tanpa APD yang lengkap itu dikhawatirkan menularkan dan menjadi pembawa virus corona. Apalagi, saat pemeriksaan itu diutamakan bagi tenaga medis yang diketahui punya risiko tinggi menularkan. “Kami semua (tenaga medis) berisiko menularkan. Satu aja yang positif, otomatis semua di stadion hari ini yang datang kemungkinan bisa positif corona,” ucap dia. W berharap pemerintah dapat mengevaluasi pelaksanaan rapid test tersebut. “Iya saya sebagai dokter saya menilai seharusnya bukan begini sistemnya, semua harus terkoordinasi. Ya harapnya bisa jadi evaluasi,” kata W. “Kita bisa contoh Pemerintah Korea, kita lihat mereka itu tenaga medis yang melakukan pemeriksaan swab, itu menggunakan APD lengkap. Kemudian pasien tersangka ODP atau PDP dengan gejala itu menggunakan drive thru, jadi hanya komunikasi satu antara satu, enggak seperti ini sistemnya,” tutur dia.

Rapid test Covid-19 di Bekasi sudah mulai digelar sejak Rabu (25/3/2020). Tes ini digelar secara bertahap. Tahap awal yang diperiksa adalah tenaga medis. Lalu pemeriksaan bagi mereka yang statusnya dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19. Para petugas nantinya akan door to door ke masing-masing warga di Bekasi yang tercatat sebagai ODP dan PDP. Setelah itu, baru pemeriksaan pada tokoh agama, camat, Lurah, Anggota Polres, Kodim, RSUD dan tokoh masyarakat lainnya yang berhubungan dengan banyak orang.

Sumber:Kompas

Petugas medis mengecek kesehatannya dengan mengambil sampel darah dengan metode rapid test (pemeriksaan cepat) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading