【Berita Global untuk Penduduk Baru】Bersama dengan IC Voice FM97.5 [Pendaftaran Siswa Baru - Kami di Taiwan] meluncurkan cerita menarik tentang penduduk baru di Taiwan. Episode kali ini mengundang penduduk baru dari Hong Kong - Tian Weiping (田維屏), seorang penulis buku “Cara mengajar 2 anak menjadi juara 1 di Berkeley dan Harvard PhD: Buku Catatan Parenting Eksklusif” dan juga seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anaknya. [Berita Global untuk Penduduk Baru] telah menyusun episode ini ke dalam bahasa Mandarin, Inggris, Vietnam, Thailand dan Indonesia, agar semakin banyak pembaca yang dapat memahami pengalaman parenting para ibu residen baru dan membantu para ibu dalam mendidik anak-anaknya.
Tian Weiping(田維屏) bersama suaminya memilih menetap di Taiwan. Sumber: Tian Weiping (田維屏)
Tian Weiping (田維屏) menyebut keluarga asalnya memiliki konsep patriarki yang sangat tradisional. Oleh karena itu, ketika dia berusia 12 tahun, dia bertekad untuk menjadi ibu yang adil di masa depan. Setelah menikah dengan suaminya, keduanya memilih untuk menetap di Taiwan. Untuk membesarkan 3 anaknya dengan baik, Tian Weiping (田維屏) menjadi ibu rumah tangga selama 20 tahun, dan di usia 45 tahun baru mulai mengejar mimpinya dengan memulai bisnis. Tian Weiping (田維屏) sangat mementingkan metode pengajaran, sudut pandang, dan prinsip, maka itu ia mulai memupuk kemandirian berpikir dan pemilihan anak-anaknya sejak kecil. Melatih kemampuan anaknya untuk menyelesaikan masalah apapun.
Tian Weiping (田維屏) mengajari anaknya untuk belajar kemampuan berpikir mandiri. Sumber: Pixabay
Selain itu, Tian Weiping (田維屏) berpesan bahwa orang tua harus banyak berkomunikasi dengan anak-anaknya, dan membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri. Ketika anak sedang menghadapi kegagalan, sebagai orang tua harus menemani anak mereka menghadapi kegagalannya, menemaninya tumbuh dewasa. Jika orang tua terlalu protektif terhadap anak-anak, akan membuatnya frustasi. Dia berkata, "Saya sering menciptakan peluang bagi anak-anak saya untuk gagal, lagi pula hidup kenyataan nya seperti itu, tidak sempurna. Yang lebih penting adalah kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan masalah.”