Kementerian Kehutanan Bersiap Hadapi Musim Kebakaran Hutan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya kesiapsiagaan nasional menghadapi musim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2025. Hal ini disampaikannya menyusul peluncuran Desk Koordinasi Pengendalian Karhutla pada Maret lalu sebagai bagian dari respons pemerintah terhadap krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi&mdashtiga krisis lingkungan global yang dikenal sebagai Triple Planetary Crisis.Sejarah mencatat Indonesia mengalami bencana karhutla besar pada 1984, 1987, 1998, dan masa El Nino 2015. Namun, data menunjukkan penurunan luas karhutla dari 2,6 juta hektare (2015) menjadi 1,6 juta hektare (2019), turun lagi ke 1,1 juta hektare (2023), dan hanya 24.154 hektare pada 2024&mdashpenurunan 74 persen dibanding tahun sebelumnya.Sebagai bagian dari strategi pengendalian, Kementerian Kehutanan menetapkan 518 desa sebagai sasaran program pencegahan karhutla. Sebanyak 52 desa berada di Kalimantan Barat, tersebar di 12 kabupaten dan kota. Desa-desa ini mendapat pelatihan dan pembinaan teknis melalui pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA).Hingga saat ini, MPA telah dibentuk di 29 provinsi dengan total anggota 10.225 personel. Di Kalimantan Barat, terdapat 1.165 personel yang tergabung dalam MPA.