Sebuah survei yang dilakukan situs Change.org menunjukkan bahwa tindakan pelecehan seksual mayoritas terjadi pada orang yang berpakaian tertutup, dan terjadi sebelum matahari tenggelam.
Meski demikian, bukan berarti pelecehan seksual tak terjadi pada orang berpakaian terbuka dan terjadi pada malam hari. Hanya saja dari survei tersebut menunjukkan jumlahnya lebih sedikit beberapa persen saja.
Dari analisis data survei yang diikuti lebih dari 62.000 orang, koalisi menemukan fakta yang membantah mitos-mitos yang beredar terkait pelecehan seksual. Menurut hasil survei, mayoritas korban pelecehan tidak mengenakan baju terbuka saat mengalami pelecehan seksual, melainkan memakai celana atau rok panjang 18 persen, berjilbab 17 persen, dan baju lengan panjang 16 persen.
Hasil survei juga menunjukkan waktu korban mengalami pelecehan mayoritas terjadi pada siang hari 35 persen dan sore hari 25 persen.
"Selama ini korban pelecehan seksual banyak disalahkan karena dianggap ‘mengundang’ aksi pelecehan dengan memakai baju seksi atau jalan sendiri di malam hari. Tapi semua anggapan itu bisa dibantah dengan hasil survei ini. Hasil survei ini jelas menunjukkan bahwa perempuan bercadar pun sering dilecehkan, bahkan pada siang hari,” kata Founder perEMPUan Rika Rosvianti (Neqy), melalui keterangan tertulis, Minggu (21/7).
Hasil riset ini juga menunjukkan bahwa pelaku pelecehan seksual melakukan aksinya karena niat, bukan permintaan korban untuk dilecehkan. Menurut Neqy, tidak seharusnya korban yang mengalami pelecehan seksual ini disalahkan karena kejahatan yang dilakukan orang lain.
Sumber: Idntimes