Pembangunan menjadi smart city merupakan sebuah proses yang kompleks dan membutuhkan pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk serta efisiensi layanan kota. Salah satu langkah utama dalam mewujudkan kota pintar adalah pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang handal. Dengan membangun jaringan internet berkecepatan tinggi, mengimplementasikan sensor pintar, dan menetapkan sistem keamanan siber yang canggih, kota dapat menciptakan dasar yang solid untuk pertumbuhan kecerdasan kota.Selain itu, aspek vital lainnya adalah pengembangan sistem transportasi pintar. Melalui pemanfaatan teknologi untuk memantau lalu lintas, mengoptimalkan rute, dan menyediakan transportasi umum yang efisien, kota dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas penduduknya. Upaya untuk menciptakan kota pintar juga melibatkan manajemen limbah yang efisien, dengan menerapkan solusi pintar seperti pengumpulan sampah otomatis dan sistem daur ulang yang efektif.Artikel Lainnya : Seleksi Pahlawan Kecil Diplomasi, Membangun Wawasan Internasional dan Koneksi Dunia bagi Generasi Muda TaiwanMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur akan diberi nama "Nusantara". Rencananya, ibu kota baru tersebut akan berkonsep "smart city".Target atau tujuan pembangunan kota/kabupaten pintar (smart city) yakni :1. Sebuah kota/kabupaten berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup2. Sebuah kota/kabupaten yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung.Artikel Lainnya : Imigran Baru Asal Korea Selatan Mencicipi Makanan Lokal PingTung
Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan dan ketidakpastian, seringkali kita menghadapi momen-momen stres yang dapat memicu rasa panik. Salah satu cara efektif untuk meredakan panik dan stres adalah melalui pengaturan pernapasan. Pernapasan yang teratur dan dalam dapat memberikan dampak positif pada sistem saraf dan membantu menenangkan pikiran. Ketika kita merasa cemas atau panik, seringkali pernapasan menjadi cepat dan dangkal. Oleh karena itu, dengan sengaja mengalihkan fokus pada pernapasan, kita dapat menciptakan momen ketenangan.Artikel Lainnya : Seleksi Pahlawan Kecil Diplomasi, Membangun Wawasan Internasional dan Koneksi Dunia bagi Generasi Muda TaiwanTeknik pernapasan yang sederhana namun efektif adalah pernapasan diafragma. Dengan duduk atau berbaring dengan nyaman, letakkan satu tangan di dada dan yang lainnya di perut. Mulailah dengan mengambil napas perlahan melalui hidung, rasakan perut Anda mengembang seperti balon. Tahan sejenak, kemudian hembuskan napas perlahan melalui mulut. Lakukan ini secara berulang, fokus pada pernapasan yang dalam dan terkontrol.Penting untuk diingat bahwa pengaturan pernapasan bukanlah solusi ajaib untuk mengatasi semua masalah, tetapi merupakan alat yang dapat membantu meredakan efek stres pada tubuh dan pikiran. Konsistensi dalam latihan pernapasan juga dapat membantu membangun ketahanan terhadap tekanan sehari-hari. Dengan memberikan diri kita waktu untuk bernapas secara sadar, kita dapat menciptakan ruang untuk ketenangan dalam keseharian yang penuh tantangan.nnya : Imigran Baru Asal Korea Selatan Mencicipi Makanan Lokal PingTung
Ketika kita menginap di hotel, kita mungkin terbiasa menemukan berbagai fasilitas, termasuk handuk, sabun, dan tentu saja, guling. Namun, ada beberapa hotel yang memilih untuk tidak menyediakan guling di kamar. Meskipun keputusan ini mungkin terlihat tidak biasa, ada beberapa alasan di balik kebijakan ini.1. Kebersihan dan Kesehatan : Guling, seperti benda lainnya, dapat menjadi sarang bagi kuman dan tungau jika tidak dibersihkan secara teratur. Beberapa hotel mungkin khawatir tentang risiko kebersihan dan kesehatan yang terkait dengan menyediakan guling yang tidak dapat dicuci atau dibersihkan dengan mudah.2. Standar Kamar yang Minimalis : Beberapa hotel dengan desain kamar yang minimalis mungkin memilih untuk tidak menyertakan guling agar kamar terlihat lebih bersih, rapi, dan modern. Keputusan ini sering kali sejalan dengan estetika desain interior modern yang menekankan kesederhanaan.Artikel Lainnya : Seleksi Pahlawan Kecil Diplomasi, Membangun Wawasan Internasional dan Koneksi Dunia bagi Generasi Muda Taiwan3. Keamanan dan Pengendalian Alergi : Beberapa hotel mungkin mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan tamu yang memiliki alergi tertentu. Guling dapat mengumpulkan debu dan alergen, dan dengan tidak menyediakannya, hotel berusaha mengurangi potensi risiko bagi tamu dengan sensitivitas tertentu.4. Kepraktisan dan Efisiensi : Tidak menyediakan guling juga dapat dianggap sebagai langkah yang praktis dan efisien oleh beberapa hotel. Ini dapat mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan mencuci dan mengganti guling secara teratur.Meskipun tidak semua hotel mengikuti kebijakan ini, dan preferensi dapat bervariasi, alasan di atas memberikan pemahaman tentang mengapa beberapa hotel memilih untuk tidak menyediakan guling di kamar. Bagi para tamu yang lebih suka memiliki guling selama menginap, disarankan untuk memeriksa kebijakan hotel sebelum reservasi.Artikel lainnya : Imigran Baru Asal Korea Selatan Mencicipi Makanan Lokal PingTung