img
:::

Seorang Gadis Asal Indonesia Berusia 23 Tahun Kembali ke Taiwan untuk Memulai Bisnis, Menciptakan Peluang Bisnis Berkelanjutan dari Sisa Makanan

Pendiri industri berkelanjutan, Liu Hao, bersama timnya, sedang mengubah sisa makanan menjadi peluang bisnis berkelanjutan.  (Sumber foto : Facebook Baked Tipsy)
Pendiri industri berkelanjutan, Liu Hao, bersama timnya, sedang mengubah sisa makanan menjadi peluang bisnis berkelanjutan. (Sumber foto : Facebook Baked Tipsy)

Gadis muda berusia hanya 23 tahun, Liu Hao, yang telah tinggal di Indonesia sejak kecil, sangat peduli tentang isu keberlanjutan. Setelah kembali ke Taiwan untuk kuliah, dia dan teman-temannya mendirikan bisnis bersama, mengubah roti yang akan segera kedaluwarsa menjadi bir. Mereka berhasil menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan dan menjadi kasus sukses pertama di seluruh Taiwan dalam mendaur ulang dan memanfaatkan makanan sisa.

Pendiri industri berkelanjutan, Liu Hao, mengungkapkan bahwa awalnya saat masih kuliah, mereka ingin memenangkan sebuah kompetisi. Mereka menyadari bahwa isu makanan sisa kurang mendapat perhatian, sehingga mereka memutuskan untuk bergerak ke arah ini. Dalam perjalanannya, mereka menyadari bahwa cara penanganan makanan sisa di Taiwan umumnya terbatas pada dapur makanan sisa, penjualan produk segera yang mendekati tanggal kedaluwarsa, atau mengubah produk-produk sayuran dan buah yang tampak kurang sempurna menjadi selai. Oleh karena itu, tim mereka memikirkan ide untuk mendaur ulang makanan sisa.

Mereka menggunakan roti yang sudah kadaluarsa untuk menghasilkan bir dengan rasa manis roti.

(Sumber foto : Facebook Baked Tipsy)

Pada awalnya, mereka semua sama sekali tidak tahu apa-apa. Mereka terus mencari konsultan dan mitra bisnis, dan akhirnya berhasil bekerja sama dengan pabrik roti besar untuk mendapatkan potongan-potongan roti dan barang-barang segera yang akan dibuang. Kemudian, dengan bantuan konsultan riset dan pabrik, mereka berhasil mengambil komponen gandum besar dan kecil dari roti untuk diubah menjadi bir yang memiliki rasa manis roti. Ketika mereka mulai menjualnya, mereka juga menemukan bahwa masyarakat bersedia mendukung mereka.

Pendiri perusahaan menjelaskan bahwa mereka tidak hanya ingin menjual bir kepada restoran atau konsumen, tetapi juga ingin menguji sejauh mana permintaan perusahaan di Taiwan terhadap produk berkelanjutan. Mereka ingin mengkomunikasikan gagasan bahwa produk kami dapat diperpanjang masa pakainya dan berkontribusi sebanyak mungkin untuk keberlanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekologi di masa depan.

Artikel lainnya : Ini Alasan Tidak Boleh Konsumsi Makanan dan Minuman di Dalam MRT

Berita Populer

回到頁首icon
Loading