Batik adalah teknik seni melukis atau menghias kain dengan menggunakan lilin untuk menutupi bagian-bagian kain yang tidak ingin dicelup dengan pewarna. Proses pewarnaan kemudian dilakukan, dan bagian yang dilapisi lilin akan tetap berwarna asli karena tidak tersentuh oleh pewarna. Setelah proses pewarnaan selesai, kain tersebut akan direbus untuk menghilangkan lilin, menghasilkan motif yang unik. Batik terutama dikaitkan dengan budaya Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Untuk menjelajahi keindahan batik, Stasiun Layanan Kabupaten Changhua bekerja sama dengan Pusat Layanan Keluarga Imigran Baru Kabupaten Changhua dan Asosiasi Imigran baru Kabupaten Changhua, mengadakan acara "Membuat Batik Tangan, Menjelajahi Keindahan Tekstil Indonesia" pada tanggal 28. Selama acara ini, peserta diajak membuat tas batik khusus, menikmati pesona warisan budaya dunia ini.
Imigran baru menggunakan bunga dan rumah untuk melambangkan pertumbuhan mereka di Taiwan.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Batik adalah representasi dari seni dan budaya tradisional Indonesia dan telah terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari penduduknya. Mulai dari selendang bayi, syal, tas, hingga pakaian pesta, jejak batik bisa ditemukan di mana-mana. Setiap motif dan pola memiliki makna tersendiri.
UNESCO bahkan menetapkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tahun 2009. Pemerintah Indonesia juga menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai "Hari Batik Nasional" untuk menyoroti pentingnya peran batik dalam warisan budaya. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya Indonesia, Pusat Layanan Keluarga Imigran baru Kabupaten Changhua mengundang Tan Yanwei, Ketua Asosiasi Imigran baru Kabupaten Changhua, untuk mengajarkan seni batik. Para peserta diajak untuk mewarnai kain dengan kreativitas mereka sendiri dan menciptakan karya khusus.
Para imigran baru sangat senang bisa merasakan keunikan teknik membatik kampung halamannya di Taiwan.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Proses batik melibatkan penggunaan alat khusus yang disebut "canting" untuk menggambar dengan lilin panas sebelum mewarnainya. Setelah pewarnaan, bagian yang telah dilapisi lilin akan tetap putih, menciptakan motif yang indah. Setelah menyelesaikan karya mereka, para peserta terkesima dengan hasilnya. Seorang imigran baru asal Indonesia merasa sangat terharu. Ia menggambarkan "metamorfosis" dirinya di Taiwan melalui motif kupu-kupu dan bunga. Ia merasa sangat bahagia di Taiwan.
Imigran baru Changhua menggunakan batik pena pot tembaga untuk menonjolkan warna kampung halaman mereka.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Kepala Stasiun Layanan Kabupaten Changhua, Chen Junxuan, menyatakan bahwa imigran baru berasal dari berbagai negara dan telah mengintegrasikan diri mereka ke dalam masyarakat Taiwan dengan berbagai cara, membawa budaya kaya mereka. Dengan mengadakan acara yang mempromosikan budaya multikultural, Direktorat Imigrasi berharap semakin banyak masyarakat Taiwan yang memahami dan menerima budaya imigran baru. Ia juga mengingatkan akan pemilihan presiden dan wakil presiden ke-16 serta anggota legislatif ke-11 yang akan diadakan pada tahun 2024 dan mengajak semua imigran baru untuk menolak suap pemilu, demi menjaga nilai-nilai demokrasi dan hukum di Taiwan.
Artikel lainnya : Batu Karang Unik di Pantai Utara Taiwan Menjadi Spot Menarik untuk Traveling