img
:::

Wu Fang Cao, Seorang Imigran Baru Asal Vietnam yang Membuka Usaha Jelly Bunga 3D di Taiwan Berbagi Saran Mengenai Berbisnis

Imigran baru dari Vietnam, Wu Fangcao, dalam usaha 3D jelly flower-nya, telah menghadirkan banyak karya yang indah.  (Sumber foto : Wu Fang Cao)
Imigran baru dari Vietnam, Wu Fangcao, dalam usaha 3D jelly flower-nya, telah menghadirkan banyak karya yang indah. (Sumber foto : Wu Fang Cao)

Selama hampir 12 tahun tinggal di Taiwan, pendatang baru dari Vietnam, Wu Fang Cao, melangkah keluar dari zona nyamannya, keluar dari depresi pasca melahirkan, dan mempelajari keahlian baru. Dengan semangat dan kerja keras, ia menjadi instruktur kursus seni yang unggul. Ia memperkenalkan dessert Jelly Bunga 3D yang sangat populer di luar negeri ke Taiwan.

Wu Fang Cao berfoto bersama keluarganya.

(Sumber foto : Wu Fang Cao)

Dari Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Wu Fang Cao yang baru saja diterima di sebuah universitas, bertemu dengan seorang pria Taiwan dalam acara pertemuan dengan temannya. Kakak perempuannya sudah menikah dan tinggal di Taiwan selama bertahun-tahun. Ini membuat Wu Fangcao merasa ingin menjalani kehidupan di Taiwan. Oleh karena ketertarikan pada kehidupan di Taiwan dan pemuda Taiwan yang perhatian, Wu Fangcao memutuskan untuk meninggalkan studinya, dan berani mengejar cinta dan kebahagiaan dengan menikah di Taiwan.

Saat menikah, Wu Fangcao baru berusia 19 tahun. Meskipun sebelumnya ia sering mendengar cerita tentang kehidupan di Taiwan dari kakaknya, ketika pertama kali tiba di Taiwan, ia agak terkejut dengan suhu hanya 8°C di musim dingin Taiwan timur.

Suaminya yang perhatian dan mertuanya mendorong Wu Fangcao untuk mengikuti kelas bahasa Mandarin di sebuah sekolah dasar setiap malam agar cepat beradaptasi. Mereka juga mendorongnya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Imigrasi atau asosiasi masyarakat sehingga iadapat bertemu dengan teman imigran lain.

Tiga tahun setelah menikah, mereka menyambut kelahiran anak pertama mereka. Di masa kehamilannya, mertuanya tiba-tiba perlu melalukan operasi karena kondisi kesehatan yang tidak begitu baik. Kemudian, Wu Fangcao khawatir ia tidak bisa merawat mertuanya yang sakit saat mendekati hari kelahiran. Tekanan ini menyebabkan iamengalami depresi pasca melahirkan.

Namun, selama periode ini, Wu Fangcao secara tidak sengaja menemukan video tutorial tentang membuat Jelly Bunga 3D yang populer di Eropa di internet. Setelah menemukan makanan penutup yang indah ini, iateralihkan dari rasa depresinya. Wu Fang Cao kemudian menemukan instruktur asal Vietnam yang ahli di bidang Jelly Bunga 3D, membuatnya memutuskan untuk kembali ke Vietnam dengan anaknya untuk belajar.

Artikel lainnya : Hong Jingjing dari Indonesia Mendirikan Sebuah Asosiasi untuk Mempromosikan Urusan Publik

Setelah mempelajari Jelly Bunga 3D dari seorang guru di Vietnam, Wu Fangcao pun memulai bisnisnya sendiri.

(Sumber foto : Wu Fang Cao)

Sejak mulai belajar membuat Jelly Bunga 3D, Wu Fang Cao tidak lagi depresi dan menemukan tujuannya. Lambat laun, ia mulai menerima pesanan dari konsumen. Seiring dengan meningkatnya keahliannya dan mulai mendapat pujian, dan pesanannya semakin banyak. Ini mendorong Wu Fangcao untuk memulai bisnis dan membuka toko Jelly Bunga 3D pertama di Taiwan.

Selain membuat pesanan khusus untuk pelanggan, Wu Fang Cao juga aktif mengadakan kursus pelatihan pembuatan jelly bunga dan menerbitkan buku tutorial. Ini membuat produknya semakin dikenal di Taiwan.

Selama tinggal di Taiwan, ia bergabung dengan Asosiasi Peduli Imigran Baru dan saling membantu satu sama lain.

(Sumber foto : Wu Fang Cao)

Selain itu, Wu Fang Cao bergabung dengan Asosiasi Xin Ai Jia (新愛佳協會) di Kabupaten Yilan. Melalui partisipasinya dalam layanan, Wu Fangcao semakin memahami masalah dan kesulitan yang sering dihadapi oleh imigran baru saat beradaptasi dengan kehidupan di Taiwan, dan belajar bagaimana menemukan cara untuk membantu dan menyelesaikan masalah tersebut.

Wu Fangcao berharap dapat mempromosikan lebih banyak kursus pembelajaran keterampilan bagi imigran baru, sehingga mereka dapat belajar melalui kursus-kursus ini.

(Sumber foto : Wu Fang Cao)

Wu Fangcao mengatakan bahwa setelah benar-benar terlibat dalam pekerjaan dalam melayanani imigran baru, ia menyadari bahwa banyak imigran baru, terutama wanita, sebenarnya memiliki banyak talenta dan kesediaan untuk belajar, tetapi mereka hanya memerlukan sebuah panggung untuk menunjukkan kemampuannya.

Tahun ini, ia diundang untuk menjadi anggota dari Yayasan Pengembangan imigran baru, dan Wu Fangcao berharap dapat mendorong lebih banyak program pelatihan keterampilan bagi imigran baru. Tujuannya adalah agar mereka dapat meningkatkan peluang kerja melalui pelatihan tersebut. Selain kursus yang saat ini sering dipromosikan seperti kecantikan, kuliner, dan bisnis makanan skala kecil, jelly bunga 3D, bisnis online skala kecil, serta kreativitas meiasosial dan konten juga sangat cocok untuk imigran baru yang perlu merawat keluarga dan anak-anak kecil untuk belajar dan mencoba.

Dengan kisah Jelly Bunga 3D dari Wu Fangcao, juga memberi semangat kepada teman-teman imigran baru yang ingin memulai bisnis.

(Sumber foto : Wu Fang Cao)

Wu Fangcao juga menyarankan kepada teman-teman imigran baru yang ingin berbisnis sendiri, jika memiliki ide untuk memulai bisnis, jangan terlalu impulsif. Sebaiknya, lakukan penelitian terlebih dahulu, belajar, dan pahami apa yang dapat anda lakukan, apakah industri dan produk memiliki daya saing. Selama anda memiliki pemikiran yang jelas, melakukan analisis pasar dengan baik dan merencanakan dengan matang, serta memiliki keberanian untuk melangkah, anda memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian berbisnis dan membuka peluang anda di Taiwan.

Artikel lainnya : Hu Yingyue, Penerjemah Yudisial Profesional Membantu Imigran Baru dalam Menerima Kesetaraan di Hadapan Hukum

Berita Populer

回到頁首icon
Loading