Seorang gadis berusia 12 tahun awalnya didiagnosis demam dan batuk sebagai flu biasa. Suatu hari, dia tiba-tiba pingsan di rumah, dan keluarganya segera membawanya ke UGD. Hasil tes menunjukkan enzim jantung yang meningkat. Selama masa perawatan, denyut jantungnya sangat cepat, tekanan darah rendah, dan muncul aritmia jantung yang berbahaya. Dokter dengan cepat mengatur perawatan ECMO dan mengganti alat bantu ventrikel. Gadis tersebut berhasil pulih, dan dua bulan kemudian, dia keluar dari rumah sakit. Dokter mengingatkan bahwa gejala awal miokarditis sering mirip dengan flu biasa. Jika mengalami gejala seperti sesak dada atau detak jantung yang cepat, segera cari pertolongan medis.Nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur — waspadai miokarditis. (Gambar dari Heho Health)
Miokarditis umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, tetapi juga bisa disebabkan oleh obat, racun, atau masalah autoimun. Penyakit ini sering menyerang anak-anak dan remaja, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pengobatannya terutama fokus pada terapi suportif, dengan ECMO atau obat antivirus digunakan jika diperlukan. Meningkatkan kekebalan tubuh, terutama selama musim flu, adalah kunci untuk mencegah miokarditis. Kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak di bawah usia enam tahun, orang tua, dan individu dengan kekebalan rendah, disarankan untuk mempertimbangkan vaksinasi flu untuk melindungi kesehatan mereka.
Artikel ini digunakan dengan izin dari Heho Health.