Untuk meningkatkan pemahaman keluarga penduduk imigran baru tentang budaya Filipina, Pusat Layanan Kota Taoyuan dari Departemen Imigrasi Wilayah Utara baru-baru ini mengadakan kursus pendidikan keluarga penduduk imigran baru sekaligus sosialisasi peraturan hukum. Acara ini mengundang Lin Rui-sha, seorang penduduk imigran baru asal Filipina, untuk berbagi pengalaman pribadinya selama tinggal di Taiwan serta mengajarkan cara membuat hidangan tradisional Filipina, yaitu sup asam (Sinigang). Melalui kuliner ini, para peserta dapat merasakan pesona budaya Filipina.
Pada awal acara, Lin Rui-sha menceritakan perjalanannya dari perasaan asing ketika pertama kali tiba di Taiwan hingga proses adaptasi dengan keluarga Taiwan. Dia menjelaskan bahwa meskipun awalnya menghadapi tantangan karena perbedaan bahasa dan budaya, dia berhasil mendapatkan dukungan dan pengakuan melalui komunikasi yang sabar dan pembelajaran bersama keluarga. Lin berbagi, "Awalnya, mertua saya merasa asing dengan kehadiran saya, tetapi melalui aktivitas seperti menonton drama bersama, belajar memasak, dan berbelanja, kami menjadi lebih dekat. Perbedaan budaya adalah hal yang wajar, tetapi dengan percaya diri, kita bisa mengatasinya."
Dalam sesi pengalaman memasak, Lin Rui-sha memandu para peserta untuk membuat hidangan tradisional Filipina, Sinigang. Dia menjelaskan bahwa hidangan ini sangat umum di keluarga Filipina, terutama untuk perayaan seperti ulang tahun dan pernikahan. Selama proses memasak, para peserta tidak hanya bertukar cerita, tetapi juga memahami kisah budaya di balik hidangan tersebut, menciptakan suasana hangat dan penuh semangat. Setelah selesai, semua orang bersama-sama menikmati hidangan dengan cita rasa khas Filipina, meningkatkan pertukaran budaya sekaligus mempererat hubungan antar peserta.Penduduk imigran baru asal Filipina Lin Rui-sha membimbing peserta membuat Sup Asam Filipina (Gambar/sumber: Situs Web Ditjen Imigrasi)
Kepala Pusat Layanan Kota Taoyuan, Huang Ying Kui, menyatakan bahwa budaya yang dibawa oleh penduduk imigran baru adalah aset penting bagi masyarakat Taiwan. Melalui acara seperti ini, lebih banyak orang dapat merasakan keindahan dari perpaduan budaya. Dia juga mengungkapkan bahwa di masa depan, pihaknya akan mengundang lebih banyak pendatang baru dari berbagai negara untuk berbagi cerita, serta terus mendorong terciptanya suasana masyarakat yang inklusif dan beragam. Selain itu, dia mengingatkan bahwa wabah demam babi Afrika di dunia masih dalam situasi serius, sehingga mendesak pendatang baru dan pekerja migran asing untuk tidak membawa atau mengirim produk daging dari wilayah yang terjangkit ke Taiwan guna menghindari denda besar.