"Pertemuan Asosiasi Tenaga Kerja Taiwan-Indonesia ke-10" baru-baru ini diadakan di Bali, Indonesia. Kedua belah pihak mencapai sejumlah kesepakatan dalam pertemuan. Diantaranya, akan segera mengkonfirmasi dokumen pengajuan untuk memperkenalkan pekerja migran di bidang pertanian dan peternakan. Paling cepat pada bulan September, pekerja migran yang diperkenalkan dapat memasuki Taiwan dan mulai bekerja.
Kedua pihak akan segera mengkonfirmasi dokumen pengajuan untuk memperkenalkan pekerja migran di bidang pertanian dan peternakan.
(Sumber foto : Freepik)
Badan Pengembangan Tenaga Kerja menunjukkan bahwa dalam pertemuan kali ini, kedua belah pihak mengajukan 15 isu terkait dengan manajemen pekerja migran Indonesia di Taiwan, tenaga kerja teknis menengah, dan perlindungan hak-hak pekerja migran. Pada akhirnya, kedua belah pihak mencapai 8 kesimpulan, termasuk akan terus mendorong perekrutan langsung pekerja migran Indonesia, dan memperluas lingkup perekrutan langsung untuk pekerja perawatan di institusi. Selain itu, sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku di Taiwan dan kebutuhan aktual, kedua belah pihak akan bersama-sama memeriksa dan menyesuaikan isi kontrak kerja pekerja migran Indonesia yang datang ke Taiwan untuk bekerja. Ini akan diimplementasikan paling cepat pada bulan September dan akan meningkatkan pelatihan pra-kerja untuk pekerja migran Indonesia.
Badan Pengembangan Tenaga Kerja menyatakan bahwa kedua belah pihak akan aktif mendorong hal-hal yang relevan sesuai dengan kesimpulan pertemuan. Untuk isu-isu yang masih perlu didiskusikan lebih lanjut, kedua pihak akan mengadakan pertemuan video konferensi.
Artikel lainnya : Hsinchu Menyelenggarakan Kelas Memasak untuk Pekerja Perawat Asing
