img
:::

Mahasiswa Universitas Taiwan Menginisiasi Demonstrasi MeToo dengan Harapan untuk Membangkitkan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pelecehan Seksual

Demi memastikan masyarakat terus memperhatikan isu MeToo, para mahasiswa dari Universitas Taiwan bersatu untuk mengadakan demonstrasi.  (Sumber foto : Facebook 焦點事件)
Demi memastikan masyarakat terus memperhatikan isu MeToo, para mahasiswa dari Universitas Taiwan bersatu untuk mengadakan demonstrasi. (Sumber foto : Facebook 焦點事件)

Isu MeToo baru-baru ini menjadi sorotan di Taiwan. Untuk memastikan masyarakat terus memperhatikan dan mendiskusikan masalah pelecehan seksual, sejumlah mahasiswa dari National Changhua University of Education, National Central University, Chung Shan Medical University, dan lainnya, dengan total 8 mahasiswa sebagai penyelenggara, menginisiasi sebuah aksi demonstrasi MeToo. Mereka berharap dengan mengambil langkah ke jalanan dan berbicara di depan umum, akan membangkitkan perhatian dan diskusi yang lebih luas di masyarakat.

Dalam demonstrasi tersebut, banyak spanduk yang mengangkat berbagai peristiwa dan isu terkait MeToo.

(Sumber foto : Facebook 焦點事件)

Koordinator aksi demonstrasi mengatakan bahwa gerakan MeToo adalah sebuah proses berkelanjutan. Di berbagai bidang, baik itu industri hiburan, politik, seni, atau akademik, terdapat beberapa insiden pelecehan seksual dan banyak korban yang takut untuk angkat bicara. Namun, saat seseorang berani berdiri dan berbicara, semakin banyak orang yang bersedia menceritakan pengalaman mereka. Melalui gerakan MeToo, tujuannya bukan hanya untuk mengungkap tindakan kekerasan seksual, tetapi juga memberi korban keberanian untuk mengungkapkan kejadian yang mereka alami.

Mahasiswa berinisiatif menggelar demonstrasi, berharap masyarakat memberikan perhatian pada isu MeToo.

(Sumber foto : Facebook 焦點事件)

Selain itu, seringkali masyarakat lebih menyoroti isu yang melibatkan para tokoh terkenal, namun banyak yang kurang menyadari kerangka dasar kekerasan serta cara mengatasinya dan mengubah pola tersebut. Dengan menggelar aksi unjuk rasa, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahwa tidak hanya tokoh publik yang menjadi korban, tetapi masih banyak korban lain yang membutuhkan dukungan dan empati untuk menghadapi trauma masa lalu mereka. Aksi ini juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada mereka yang pernah mengalami atau yang terus mengikuti isu ini bahwa mereka tidak sendirian dalam hal ini.

Artikel lainnya : Liu Yuhua, Imigran Generasi Kedua Asal Indonesia Berhasil Masuk Fakultas Kedokteran NTU

Berita Populer

回到頁首icon
Loading