img
:::

Belajar di Rumah Selama Pandemi! Banyak Interaksi Langsung Antar Orang Tua dan Anak Bikin Naik Emosi

Dengan bertambahnya waktu interaksi antara anggota keluarga, konflik pun semakin sering terjadi. Sumber: United Daily News
Dengan bertambahnya waktu interaksi antara anggota keluarga, konflik pun semakin sering terjadi. Sumber: United Daily News
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Anunciata Trixie Peni

Siaga nasional tingkat tiga telah diperpanjang sampai tanggal 26 Juli 2021. Dalam situasi ini, baik pekerja maupun anak-anak diharuskan untuk beraktivitas di rumah. Namun, hal ini malah mengharuskan orang tua untuk mengerahkan lebih banyak tenaga demi mengurusi anak-anak. Menurut hasil survei yang dilaksanakan oleh Taiwan Fund for Children and Families (家扶基金), pemberhentian kegiatan belajar mengajar menyebabkan penambahan waktu interaksi antara orang tua dan anak sebanyak 7 jam, dan 50% dari orang tua akan lebih mudah mengalami kenaikan emosi yang berujung pada konflik antara orang tua dan anak. 

Sejak diumumkan berlangsungnya siaga nasional tingkat tiga, berbagai institusi pendidikan berbondong-bondong mengalihkan kegiatan belajar mengajarnya ke platform online. Tidak lain halnya dari liburan musim panas ini. Banyak orang tua yang harus menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk merawat anak-anaknya di rumah. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antar orang tua dan anak, Taiwan Fund for Children and Families membagikan survey tentang perawatan anak-anak selama masa pandemi. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa, dengan pemberhentian kegiatan pembelajaran selama pandemi, waktu interaksi antar anak dan orang tuanya bertambah kurang lebih 7 jam, sehingga meningkatkan stress yang diakibatkan pekerjaan dan kewajiban merawat anak.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa kekhawatiran terbesar bagi orang tua selama masa pandemi adalah kesehatan. Kekhawatiran terbesar kedua terkait dengan perawatan anak. Terdapat 33.8% orang tua yang “tidak tahu bagaimana menyiapkan kegiatan yang bisa dilakukan anak di rumah”, sedangkan 25.3% menyatakan bahwa dirinya “tidak mampu mendampingi anak dalam kegiatan belajar”.

Berita lainnya: Nonton di Rumah Selama Pandemi! Festival Film Dokumenter New Taipei 2021 Resmi Dimulai

Sejak pandemi pertama kali muncul, banyak institusi pendidikan yang mengarahkan kegiatan belajar mengajarnya ke platform online. Sumber: Radio Taiwan International.

Sejak pandemi pertama kali muncul, banyak institusi pendidikan yang mengarahkan kegiatan belajar mengajarnya ke platform online. Sumber: Radio Taiwan International.

Selain itu, survei ini mengungkapkan bahwa interaksi antara wali perempuan dan anak bertambah 1.24 kali lipat, yang menunjukkan bahwa peran perempuan dalam keluarga telah menjadi jauh lebih melelahkan setelah pemberhentian kegiatan pembelajaran. Kadar naik emosi dan konflik bagi perempuan juga lebih tinggi ketimbang laki-laki.

53.5% dari orang tua yang mengikuti survei tersebut pun mengakui bahwa dirinya lebih sering mengalami konflik dengan anak. Meskipun sebagian besar dapat menanggulangi masalah ini dengan tenang dan rasional, 31.8% dari orang tua tetap langsung memarahi anak. Taiwan Fund for Children and Families khawatir bahwa naiknya tekanan mental dalam kehidupan para orang tua dapat membawa pengaruh buruk pada perkembangan anak.

Berita lainnya: Kekuatan Makanan Enak: Atlet Asal Negara Asing Jatuh Cinta pada Makanan Khas Taiwan

Ketua Regu Pekerja Sosial Taiwan Fund for Children and Families juga menyatakan bahwa sebelumnya, tanggung jawab atas perlindungan anak jatuh kepada guru sekolah, yang akan melaporkan keadaan pada orang tua. Namun, dengan adanya pemberhentian kegiatan mengajar, situasi kehidupan dalam keluarga belum sepenuhnya dapat dipahami. Beliau juga mengimbau para orang tua yang mengalami kenaikkan tekanan mental karena pandemi untuk tetap bersikap rasional ketika menghadapi anak-anak.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading