img
:::

Pencegahan Penularan Jadi Prioritas Utama! Kementerian Pendidikan Umumkan Pemberhentian Kegiatan Belajar Mengajar dan Pengunduran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional

Pencegahan Penularan Jadi Prioritas Utama! Kementerian Pendidikan Umumkan Pemberhentian Kegiatan Belajar Mengajar dan Pengunduran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Sumber: foto diambil dari laman Facebook resmi Kementerian Pendidikan
Pencegahan Penularan Jadi Prioritas Utama! Kementerian Pendidikan Umumkan Pemberhentian Kegiatan Belajar Mengajar dan Pengunduran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Sumber: foto diambil dari laman Facebook resmi Kementerian Pendidikan
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Anunciata Trixie Peni

Dengan memburuknya situasi pandemi dalam negeri serta perpanjangan masa standar kewaspadaan nasional tingkat, pemerintah telah melakukan segala macam upaya untuk mengurangi resiko masyarakat terinfeksi. Pada tanggal 7 Juni, untuk melindungi kesehatan pengajar dan pelajar, Kementerian Pendidikan mengumumkan bahwa masa pemberhentian semua kegiatan belajar mengajar semester kedua tahun akademik 2020, baik yang diselenggarakan dalam institusi pendidikan negeri maupun swasta, akan diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2021. Kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara online. Hal ini juga berlaku bagi pusat penitipan anak serta bimbingan belajar. Hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan ini antara lain sebagai berikut:

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2021 resmi diundur sampai tanggal 28 Juli. Sumber: foto diambil dari NOWnews.com

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2021 resmi diundur sampai tanggal 28 Juli. Sumber: foto diambil dari NOWnews.com

1.Perihal pengunduran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2021:

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2021 akan diselenggarakan pada tanggal 28 sampai 30 Juli 2021. Pengujian terhadap 111 pelajaran sesuai kurikulum tahun 2019 telah dibatalkan. Sekarang, Pusat Ujian Masuk Perguruan Tinggi akan menyediakan soal latihan dalam bentuk kertas. Untuk menjamin keamanan baik murid maupun pengawas ujian, maka telah ditetapkan bahwa jumlah orang maksimal dalam satu ruangan hanya sebatas 20 orang. Jarak antara murid harus dijaga pada batas 1.5 meter atau lebih. Selain itu, pengawas ujian juga akan diprioritaskan sebagai penerima suntikan vaksin.

2.Rencana pelaksanaan evaluasi nilai bagi murid sekolah setingkat dan di bawah tingkat SMA:

a.Proses evaluasi nilai dapat dilaksanakan dengan tingkat fleksibilitas tinggi dan melalui berbagai ragam metode. Apabila menemukan kesulitan dalam melaksanakan metode evaluasi yang sebelumnya telah ditetapkan, pihak sekolah disarankan menyelenggarakan diskusi untuk menentukan tingkat dan metode evaluasi baru. Selain itu, sekolah juga dapat membuat perubahan dalam metode penghitungan nilai dan berbagai penilaian yang diambil melalui performa kegiatan sehari-hari. Perubahan ini diharapkan dapat berlaku bagi semua siswa dalam tingkat pendidikan atau yang mengikuti pelajaran yang sama.

b.Sekolah-sekolah tingkat SMA harus menaati "Peraturan Penerimaan Rekomendasi Bintang Universitas Federasi Komite Penerimaan Universitas" dengan membentuk komite yang bertanggung jawab atas pekerjaan rekomendasi dan menyesuaikan diri yang sesuai mekanisme dan prinsip rekomendasi (termasuk metode pengambilan dan penghitungan nilai). Oleh karena itu, setelah menyesuaikan metode penilaian atau metode penghitungan nilai semester untuk penilaian harian dan setiap pelajaran, pihak sekolah harus memastikan bahwa metode ini akan dilaksanakan secara konsisten bagi semua siswa. Selanjutnya, hasil evaluasi nilai tersebut akan diserahkan pada Komite Rekomendasi sekolah sebagai bahan tinjauan.

3.Rencana pencarian dan orientasi murid baru bagi sekolah setingkat dan di bawah tingkat SMA:

Demi mengurangi resiko penularan dan keperluan bepergian masyarakat, maka sekolah, komite penerimaan murid, dan semua pihak yang berwenang dalam bidang ini dimohon untuk mengadopsi metode komunikasi lewat media online, fax, surat, atau telepon yang fleksibel dalam pelaksanaan proses pendaftaran diminta untuk secara fleksibel mengadopsi metode komunikasi online, faks, surat, atau telepon untuk tugas pendaftaran dan orientasi siswa baru. Metode-metode ini harus diadopsi agar orang tua dan murid tidak perlu mendatangi institusi pendidikan yang terkait secara langsung. Selain itu, pihak sekolah juga disarankan untuk menyimpan informasi kontak yang relevan untuk pemeriksaan selanjutnya. Mereka yang memiliki situasi atau kebutuhan khusus akan diberikan perlakuan yang lebih fleksibel sesuai persetujuan dan izin khusus masa pandemi dari pihak yang berwenang.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading