img
:::

Hualien Mengadakan Pameran Makanan Tradisional Suku Asli, Organisasi Makanan Internasional Slow Food Turut Serta dalam Acara Tersebut

Dalam budaya makanan tradisional suku asli, konsepnya sesuai dengan filosofi "slow food" yang diusung secara internasional.  (Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)
Dalam budaya makanan tradisional suku asli, konsepnya sesuai dengan filosofi "slow food" yang diusung secara internasional. (Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)

Di Kabupaten Hualien, Hualien Indigenous Wild Vegetable Center telah berdedikasi untuk mempromosikan budaya makanan suku asli. Dengan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Hualien, mereka berhasil mengundang organisasi Slow Food dari Italia, Hawaii, dan Thailand untuk mengunjungi Hualien pada akhir Oktober dan berpartisipasi dalam Pameran Slow Food Suku Asli Taiwan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas budaya kuliner suku asli melalui pertukaran lintas negara, khususnya dengan peluncuran aliansi chef suku asli yang baru dibentuk.

Hualien mengadakan pameran makanan tradisional suku asli, memperkenalkan ke dunia semangat "slow food" dari suku asli.

(Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)

Kepala Pelaksana Departemen Urusan Suku Asli Kabupaten Hualien menyatakan bahwa sejak pendirian Sekolah Sayuran Liar tiga tahun yang lalu, mereka menyadari bahwa budaya makanan suku asli sesuai dengan semangat Slow Food yang dipromosikan secara internasional. Dengan ini, mereka telah aktif berkomunikasi dengan pusat Slow Food di Italia dengan harapan dapat berkolaborasi dengan organisasi Slow Food lainnya melalui budaya makanan. Suksesnya tahun ini terlihat dari kehadiran organisasi Slow Food dan chef dari Italia, Hawaii, Thailand, dan India.

Melalui pameran makanan tradisional suku asli di Hualien, pengunjung dapat mencicipi dan mengeksplorasi berbagai jenis makanan khas dari suku asli.

(Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)

Selama acara, selain forum, ada banyak stan yang memperkenalkan organisasi Slow Food dari Hualien, organisasi keanekaragaman hayati lainnya, serta Aliansi Chef Slow Food Suku Asli Taiwan. Restoran lokal yang mewakili suku asli sangat mendukung konsep Slow Food. Ada lebih dari sepuluh restoran yang telah berkoordinasi dengan program ini, sementara restoran lain dari luar organisasi juga berpartisipasi untuk berbagi masakan dan budaya Slow Food, dengan harapan dapat mempromosikan kekhasan kuliner suku asli ke publik yang lebih luas.

Artikel lainnya : Volunteer Service Education SMA Tzu Chi Tainan Menjadi Relawan Tim Medis di Indonesia

Berita Populer

回到頁首icon
Loading