Meskipun kanker ovarium tidak umum seperti kanker serviks, tingkat kematian meningkat sangat cepat karena gejala awalnya tidak jelas. 75% pasien didiagnosis menderita kanker ovarium pada stadium ketiga. Pengobatan dini dapat secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, tetapi karena gejala awal mirip dengan penyakit gastrointestinal, sering diabaikan. Jika ada kembung atau ketidaknyamanan gastrointestinal yang terus-menerus tanpa penyebab yang jelas, selain menemui dokter spesialis gastrointestinal, juga perlu mempertimbangkan pemeriksaan ginekologi.
Disarankan bagi yang memiliki gejala terkait untuk segera memeriksakan diri ke dokter demi memastikan kesehatan. (Gambar/sumber: Heho Health)
Enam gejala awal yang paling umum dari kanker ovarium termasuk: rasa kembung di perut, ketidaknyamanan gastrointestinal, ketidaknyamanan di perut bagian bawah, gangguan pencernaan, mual, dan kehilangan nafsu makan. Seiring pertumbuhan tumor, itu dapat menekan organ lain, menyebabkan lebih banyak gejala. Misalnya, menekan usus dapat menyebabkan sembelit, menekan kandung kemih menyebabkan sering buang air kecil, dan menekan saraf dapat menyebabkan nyeri punggung, nyeri perut, atau linu panggul.
Kelompok berisiko tinggi kanker ovarium termasuk: menstruasi dini atau menopause terlambat, obesitas, riwayat kanker payudara, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, mutasi gen BRCA, dan riwayat keluarga penyakit genetik. Jika mengalami ketidaknyamanan perut atau gastrointestinal tanpa penyebab yang jelas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan panggul atau ultrasound perut/vagina.
75% pasien baru didiagnosis menderita kanker ovarium pada stadium 3. (Gambar/sumber: Heho Health)
Kanker ovarium dapat didiagnosis lebih lanjut melalui tes darah protein CA-125, analisis sampel tumor, atau pemeriksaan cairan ascites. Deteksi dini dan pengobatan dapat secara efektif meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien. Dianjurkan untuk memeriksakan diri lebih awal jika mengalami gejala terkait untuk memastikan kesehatan.
