img
:::

Lulusan Thailand dan Indonesia Datang ke Taiwan untuk Melanjutkan Studi dan Mewujudkan Impian Mereka

Industri dan Perdagangan Zhongshan mendoakan yang terbaik untuk para lulusan kelas mengajar.  (Sumber foto : Chung Shan Industrial and Commercial School)
Industri dan Perdagangan Zhongshan mendoakan yang terbaik untuk para lulusan kelas mengajar. (Sumber foto : Chung Shan Industrial and Commercial School)

Perindustrian dan Perdagangan Zhongshan Kota Kaohsiung baru-baru ini mengadakan upacara kelulusan untuk kelas pengajaran, di antaranya 210 adalah siswa Tionghoa perantauan dari berbagai negara. Kepala Industri dan Perdagangan Zhongshan mengatakan bahwa siswa Tionghoa perantauan telah berprestasi sangat baik di Taiwan dan memiliki kesempatan untuk berinvestasi dalam industri teknologi.

Hu Chaobang (ketiga dari kanan), lulusan Kelas Pendidikan Konstruksi Industri dan Komersial Zhongshan, berfoto bersama dengan dosen dan orang tuanya.

(Sumber foto : Chung Shan Industrial and Commercial School)

Salah satunya, Hu Chaobang, lulusan dari Chiang Rai, Thailand utara, mengatakan bahwa sejak kecil, dia melihat dua kakak laki-laki dan satu kakak perempuan datang untuk belajar di Taiwan, jadi dia membulatkan tekad untuk mengikuti jejak mereka. Setelah datang ke Taiwan, dia merasa sangat bersemangat dan hal baru, tapi menurutnya makanan Taiwan rasanya terlalu hambar. Hu Chaobang, yang mempelajari ilmu informasi, juga bekerja sebagai siswa magang di sebuah perusahaan teknologi selama masa studinya, dan juga memperoleh sertifikat Kelas C di industri elektronik.

Lin Shunwei (kanan), seorang mahasiswa Tionghoa perantauan dari Indonesia, berterima kasih kepada dosennya (kiri) yang merawatnya seperti sebuah keluarga.

(Sumber foto : Chung Shan Industrial and Commercial School)

Lin Shunwei, siswa Tionghoa perantauan lainnya dari Indonesia, sempat melalui kehidupan yang sulit. Lin Shunwei menceritakan bahwa ketika dia berusia tiga tahun, dia terkena tsunami dan membawa pergi nenek, ibu dan saudara perempuannya. Untungnya, dia dibawa keluar oleh pamannya untuk melarikan diri dari bencana, dan kemudian ayah dan ibu tirinya meninggal satu demi satu, meninggalkan dua saudara tiri.

Meski mengalami pasang surut dalam hidupnya, Lin Shunwei tetap menghadapinya dengan positif. Ia mengatakan ingin belajar di Taiwan ketika masih SMP, namun gagal karena faktor ekonomi. Setelah itu, ia akhirnya mewujudkan mimpinya dan datang ke Taiwan. Oleh karena itu, dia sangat menghargai kesempatan belajar dan magang disini. Tidak hanya nilai-nilainya yang termasuk yang terbaik, ia juga lulus sertifikat Elektronik Instrumen Kelas B dan Elektronik Industri Kelas C. Setelah lulus, dia akan langsung pergi ke University of Science and Technology. Ia berharap bisa bekerja di TSMC di masa depan dan mewujudkan mimpinya.

Artikel lainnya : Survei Kebutuhan Hidup Imigran Baru Tahun 2023 Oleh Departemen Imigrasi Akan Dimulai

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading