Ratih Wulansari dari Jawa Timur, Indonesia, datang ke Taiwan pada tahun 1997 dan membuka makanan asli Indonesia di Distrik Xinxing, Kaohsiung. Ratih Wulansari sangat peduli dengan nelayan Indonesia yang bekerja di pelabuhan perikanan didekatnya, selain menyediakan masakan ala rumahan paling autentik, ia juga bersemangat membantu para nelayan Indonesia untuk pergi berobat apabila sakit. Orang-orang kerap memanggilnya dengan panggilan "Mami". Ia adalah "ibu" nelayan Indonesia di Taiwan.
Lisa membuka kantin bernama Miami Kantin Amigo yang menyediakan tahu lontong Jawa Timur, Indonesia, dan tahu gejrot Cirebon Jawa Barat, dan makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Lisa menggunakan cara tradisional Jawa untuk membuat sambal dan menggiling secara manual dengan ulekan. Pekerja migran Indonesia sangat menyukainya, dan mereka sering mengunjunginya untuk mencicipi cita rasa kampung halaman.
Artikel Lainnya : Taiwan dan Indonesia Bekerja Sama Untuk Mengidentifikasi Informasi Palsu
Ratih Wulansari membuka kantin Indonesia, dan disebut sebagai ibu dari PMI.
Sumber foto : Facebook Miami Kantin Amigo
Lisa mengatakan bahwa membuka kantin bukanlah impian pertamanya ketika dia datang ke Taiwan. Ketika dia pertama kali tiba di Taiwan, dia adalah seorang pekerja migran dan mengalami pernikahan yang tidak bahagia. Namun kantin Indonesia ini mengubah hidupnya dan bertemu dengan pendampingnya lagi. Akibat pandemi, dia harus mencari cara lain untuk menghasilkan uang. Setelah berpikir dua kali, dia memutuskan untuk mencoba menjual makanan Indonesia.
Restoran ini merupakan tempat berkumpulnya para pekerja migran Indonesia.
Sumber foto : Facebook Miami Kantin Amigo
Miami Kantin Amigo awalnya adalah klub malam, Lisa dan suaminya bekerja sama mengubah toko menjadi rumah bagi pekerja migran Indonesia di Taiwan, di sini semua orang bisa makan, bernyanyi, bersantai dan merasakan kehangatan rumah.