Stasiun Radio Pusat, RTI (中央廣播電台) bekerja sama dengan media Indonesia, IDN Times, baru-baru ini mengadakan "Diskusi Kesehatan Mental Pekerja Migran Indonesia Secara Daring dan Langsung". Sekitar 30 pekerja migran Indonesia hadir di lokasi dan melalui metode langsung serta daring berdiskusi dengan pejabat Departemen Tenaga Kerja Indonesia, perwakilan Indonesia di Taiwan, serta psikolog Indonesia. Mereka berbagi pengalaman kerja dan hidup di Taiwan serta membahas bagian mana yang membutuhkan bantuan dari departemen pemerintah Indonesia.
Menteri Tenaga Kerja Indonesia memberikan sambutan melalui video konferensi.
(Sumber foto : Facebook Ida Fauziyah)
Dalam sesi diskusi, Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Ida Fauziyah, dalam pidatonya melalui video call menyatakan bahwa saat ini ada 250.000 pekerja migran Indonesia di Taiwan. Pemerintah Indonesia pasti akan melindungi para pekerja migran dan akan menyesuaikan kebijakan yang berkaitan demi hak-hak pekerja migran. Mengenai tekanan psikologis pekerja migran sebagai caregiver serta perasaan rindu akan kampung halaman, seorang konselor psikologi berkebangsaan Indonesia juga menyarankan bahwa memiliki teman untuk ditemani sangat penting. Sebaiknya sering berbicara dengan teman yang juga berasal dari Indonesia.
Sekitar 30 pekerja migran hadir langsung untuk mengikuti diskusi.
(Sumber foto : RTI)
Selain itu, perwakilan dari Kedutaan Besar KDEI Taipei, Iqbal Shoffan Shofwan, juga menghadiri diskusi hari itu. Dia mengungkapkan kegembiraannya bahwa Radio Pusat dan IDN Times dapat mengadakan acara yang berkaitan dengan pekerja migran. Jika pekerja migran menghadapi kesulitan dalam kehidupan dan pekerjaan mereka di Taiwan, mereka sangat dianjurkan untuk mencari bantuan di kedutaan.
Artikel lainnya : RainGo, Payung yang Bisa Disewa di Stasiun MRT Taipei