Batuk bukan hanya tanda pilek, tetapi juga bisa mencerminkan masalah kesehatan lainnya yang tidak boleh diabaikan. Penyakit pernapasan dan paru-paru seperti tuberkulosis, bronkitis kronis, atau kanker paru-paru sering disertai dengan batuk berkepanjangan, dahak kuning, penurunan berat badan, dan demam. Dalam kasus yang parah, pasien kanker paru-paru bahkan dapat mengalami batuk berdarah.
Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat menyebabkan batuk kering, terutama di malam hari, disertai dengan sesak dada dan sensasi terbakar. Pagi hari, pasien sering terbangun dengan mulut kering dan bau mulut, yang merupakan gejala khas.
Postnasal drip juga menjadi penyebab umum batuk. Rhinitis alergi atau sinusitis menyebabkan lendir mengalir ke tenggorokan, memicu batuk. Polusi udara dan merokok dapat memperburuk gejala. Batuk alergi sering terjadi saat terkena alergen, dan jika tidak segera ditangani, dapat berkembang menjadi asma.Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu tanpa membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab dasarnya. (Gambar/sumber: Heho Health)
Tenggorokan kering atau penggunaan pita suara yang berlebihan dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan batuk, terutama pada wanita menopause yang sering mengalami mulut kering dan ketidaknyamanan tenggorokan. Pasien asma tidak hanya mengalami sesak napas tetapi juga batuk dan sesak dada di malam hari, yang secara serius memengaruhi kualitas tidur.
Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu tanpa perbaikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Artikel ini disediakan oleh Heho Health dengan izin.