img
:::

Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan. Sumber: detikEdu
Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan. Sumber: detikEdu

Jakarta - Kalau kamu sempat bertemu orang yang terkonfimasi positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, jangan langsung panik. Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan setelah sempat kontak erat dengan orang yang terkonfimasi positif COVID-19.

Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan dr. Rita Rogayah, SpP(K), MARS menuturkan, kontak erat berbeda dengan kontak biasa dengan orang yang positif COVID-19. Jika kamu masih mematuhi protokol kesehatan atau prokes, pertemuan kamu dengan teman yang positif COVID-19 belum bisa disebut kontak erat, seperti dikutip dari akun instagram resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat @disdikjabar.

Rita menjelaskan, kendati demikian, jika ada pelanggaran prokes, sebaiknya kamu tetap melakukan tes. Untuk memastikan kondisi diri, lakukan tes PCR (polymerase chain reaction). Tetapi, jika akses layanan tes PCR sulit dijangkau atau terbatas, minimal lakukan tes swab antigen.

Ia menambahkan, tes bisa dilakukan tiga hari setelah kontak. Dalam waktu tiga hari, biasanya virus sudah menampakkan tanda infeksi, sehingga bisa mudah dideteksi alat tes.

Berita lainnya: Berita Baik untuk Lansia! Mulai 20 Juni, Vaksinasi Gelombang 3 Tersedia bagi Lansia 75 Tahun ke Atas

Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan. Sumber: detikEdu

Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan. Sumber: detikEdu

Rita menekankan, jika kamu terkonfirmasi positif COVID-19, segera lapor ke satgas COVID-19 di RT/RW, lalu lapor ke Puskesmas terdekat melalui telepon. Puskesmas biasanya akan melakukan pendataan dan pelacakan atau tracking di lingkungan sekitar, serta pemantauan terhadap pasien.

Ia menjelaskan, konfirmasi positif COVID-19 akan diikuti tindak lanjut isolasi mandiri atau rujukan ke rumah sakit. Pasien tanpa gejala secara otomatis akan disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah atau di lingkungan terpisah. Rita mengatakan, meskipun melakukan isolasi mandiri, pasien harus senantiasa dipantau, terutama yang mengalami gejala COVID-19.

Rita mengingatkan, segera konsultasi dengan dokter di puskesmas jika merasakan gejala COVID-19 atau merasakan keluhan saat isolasi mandiri atau isoman.

Ia mengatakan, sementara itu, pasien tanpa gejala dinyatakan boleh selesai isolasi bila sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak dinyatakan positif COVID-19. Jika masih ada gejala, pasien perlu memperpanjang isolasi mandiri atau isoman selama 3 hari.

Sehat selalu dan jaga kesehatan di tengah pandemi ya, detikers!

Berita lainnya: Pendaftaran “Vaksin Sisa” Resmi Dibuka, Ini Cara Pendaftaran di Berbagai Wilayah Taiwan

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading