Majelis Nasional Perancis pada tanggal 23 Juli mengadakan pemungutan suara, di mana 266 anggota menyetujui Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif (CETA) antara UE dan Kanada, sementara 213 menentangnya dan 74 suara memilih untuk abstain.
Berdasarkan laporan dari berbagai media asing, ketika CETA diberlakukan, maka perjanjian itu berarti menghapuskan sebagian besar tarif perdagangan antara UE dan Kanada. Nicholas Hulot, mantan Menteri Ekologi di Perancis dalam kabinet Emmanuel Macron percaya bahwa perjanjian ini akan menurunkan standar kesehatan, membuka pintu bagi zat-zat berbahaya. Sebelum pemungutan suara, dia menggunakan surat terbuka, mendesak para anggota untuk "dengan berani menolak" perjanjian tersebut.
CETA telah dinegosiasikan selama tujuh tahun, antara UE dan Kanada, dan ditandatangani pada Oktober 2016. Perjanjian ini memungkinkan perusahaan-perusahaan Kanada dan perusahaan-perusahaan Uni Eropa untuk memperluas bisnis mereka di dua tempat serta menghadapi zona perdagangan bebas Uni Eropa dengan lebih dari 500 juta konsumen. Meskipun banyak petani dan LSM menentangnya, tetapi beberapa anggota parlemen Perancis menyetujui perjanjian tersebut dengan hasil 266 suara menyetujuinya pada 23 Juli lalu. CETA telah disetujui oleh lebih dari 10 negara anggota di Uni Eropa, tetapi untuk sepenuhnya efektif, masih perlu untuk mendapatkan persetujuan dari parlemen negara-negara anggota UE lain yang tersisa.