Stasiun Layanan Kabupaten Yilan dari Badan Imigrasi mengadakan kursus pendidikan keluarga pada tanggal 17 Juli, mengundang Chen Xiang Han, generasi kedua asal Vietnam, untuk berbagi kisah pertumbuhannya. Xiang Han saat ini adalah anggota Tim Relawan Perdamaian Biro Pengembangan Pemuda Kementerian Pendidikan dan juga menjabat sebagai ketua Tim Relawan Pemuda Asosiasi Peduli Ibu dan Anak Kabupaten Yilan. Meskipun kondisi keluarga mereka relatif kurang beruntung, Xiang Han dan ibunya aktif berpartisipasi dalam kegiatan amal, memperoleh kepuasan batin dari kegiatan tersebut.
Chen Xiang Han, Generasi Kedua Asal Vietnam, Berbagi Pengalaman Relawan (Foto / Sumber dari Situs Web Imigrasi Kementerian Dalam Negeri)
Xiang Han dan tim relawannya memegang teguh prinsip "Menerima satu sendok, membalas tiga takar" dalam berkontribusi kembali kepada masyarakat. Melalui pelatihan dasar berkala yang disediakan oleh asosiasi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan peduli masyarakat, mereka peduli terhadap lansia, anak-anak pendidikan khusus prasekolah, dan siswa kelas pendidikan khusus, serta tampil dengan baik dalam kompetisi relawan nasional.
Selain kegiatan amal, Xiang Han juga memiliki semangat dalam memasak. Ia belajar dari ibunya sejak kecil dan ahli dalam membuat pho Vietnam, lumpia, dan kue bunga jelly 3D. Ia mulai belajar judo sejak SD dan pernah meraih juara pertama dalam kelompok putri tingkat nasional dalam kompetisi judo sekolah dasar dan menengah Yilan. Xiang Han menyatakan bahwa meskipun sering mengalami cedera selama belajar judo, dia tidak pernah menyerah, percaya bahwa judo tidak hanya melatih fisik tetapi juga melepaskan stres dan meningkatkan kemampuan pertahanan diri.
Stasiun Layanan Kabupaten Yilan dari Badan Imigrasi menyatakan bahwa Xiang Han telah berintegrasi ke dalam komunitas lokal melalui kehidupan yang sederhana dan penuh, aktif berkontribusi kepada masyarakat, dan membantu keluarga rentan serta keluarga pendatang baru. Mereka berharap ceritanya dapat menginspirasi lebih banyak keluarga pendatang baru. Badan Imigrasi juga menyediakan "Layanan Konsultasi Kehidupan Bagi Orang Asing di Taiwan Hotline 1990," menyediakan layanan konsultasi dalam tujuh bahasa: Mandarin, Inggris, Jepang, Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Khmer, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan internasional yang ramah dan mendorong perkembangan masyarakat multikultural.
