Baru-baru ini di New Taipei City, dua pekerja migran asing yang melarikan diri, mempromosikan jasa pencucian gigi murah dan pemutihan gigi melalui media sosial seperti Facebook dan TikTok secara ilegal. Setelah penyelidikan oleh Jaksa Penuntut Taipei dan tim khusus dari Biro Imigrasi, kedua pekerja migran tersebut ditangkap di sebuah studio di Xindian District dan ditahan atas dakwaan berlangsung.
Berdasarkan informasi dari polisi, kedua pekerja migran yang melarikan diri berasal dari Indonesia dan Vietnam. Wanita dengan nama belakang Yang dari Indonesia pernah bekerja sebagai asisten dokter gigi di Indonesia, tetapi tidak lama setelah bekerja di Taiwan, ia melarikan diri dan kemudian bertemu dengan pria dengan nama belakang Nguyen dari Vietnam yang juga melarikan diri. Kedua orang ini menyewa rumah bersama di Xindian District, New Taipei City. Mereka membeli peralatan untuk memutihkan gigi dan set kawat gigi dari internet, lalu mempromosikannya melalui media sosial untuk mendapatkan pelanggan.
Berdasarkan temuan polisi, dua pekerja migran yang melarikan diri membeli peralatan medis secara online./Gambar ilustrasi.
(Sumber foto : Pixabay)
Untuk menarik pelanggan, keduanya menawarkan harga yang murah, berhasil mendapatkan banyak pelanggan dari kalangan sesama. Seiring bisnis semakin berkembang dan sering dibagikan di media sosial, kegiatan ilegal ini terungkap setelah ada laporan dari publik. Jaksa Penuntut Taipei segera menginstruksikan tim khusus dari Biro Imigrasi untuk melakukan pencarian. Saat penggerebekan, peralatan medis ditemukan di studio, dan selama proses pencarian, ada seorang pelanggan yang sedang mencuci gigi. Setelah pemeriksaan oleh jaksa, karena adanya dugaan berulang-ulang melakukan tindakan ilegal, potensi untuk melarikan diri, dan melanggar "Undang-Undang Dokter", mereka akhirnya ditahan dan dilarang menerima kunjungan oleh pengadilan.
Artikel lainnya : Survei Kebutuhan Hidup Imigran Baru Tahun 2023 Oleh Departemen Imigrasi Akan Dimulai