img
:::

Obesitas Picu Risiko Kanker Rahim Lebih Tinggai, Waspada!

Kanker rahim (ilustrasi). Obesitas menjadi salah satu faktor risiko kanker rahim atau kanker endometrium, selain gangguan menstruasi kronis, tamoxifen, dan gen
Kanker rahim (ilustrasi). Obesitas menjadi salah satu faktor risiko kanker rahim atau kanker endometrium, selain gangguan menstruasi kronis, tamoxifen, dan gen

Kanker rahim atau kanker endometrium adalah pertumbuhan sel abnormal di lapisan dalam rahim. Penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga sering kali terdiagnosis pada stadium lanjut. Salah satu faktor risiko utama yang mendapat perhatian adalah **obesitas**.

Obesitas, yang merupakan kondisi kelebihan berat badan signifikan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker rahim. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Dr. Sardjito, **dr. Addin Trirahmanto**, menjelaskan bahwa obesitas adalah salah satu faktor risiko kanker rahim, selain gangguan menstruasi kronis, penggunaan tamoxifen, dan faktor genetik.

Dalam siaran resmi Kementerian Kesehatan, dr. Addin menyebutkan bahwa kanker rahim menjadi salah satu jenis kanker yang banyak menyerang perempuan, terutama pascamenopause. Lemak berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen, yang memicu proses hiperplasi atau penebalan dinding rahim.

Gejala yang sering ditemukan pada kanker rahim adalah perdarahan pascamenopause. Oleh karena itu, kontrol ke dokter sangat penting jika mengalami gejala ini. Diagnosis kanker rahim dilakukan melalui USG dan biopsi.Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker rahim.

Obesitas juga memengaruhi siklus menstruasi. Penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah risiko kanker rahim di masa depan. Selain itu, penggunaan obat tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara juga dapat meningkatkan risiko hiperplasi endometrium jika rahim masih ada.

Sayangnya, hingga kini belum ada metode deteksi dini untuk kanker rahim seperti pada kanker serviks. Oleh karena itu, edukasi dan pencegahan melalui pola hidup sehat menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko kanker rahim di masyarakat.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading