Kantor Pelayanan Imigrasi di Kota Hsinchu khusus mengadakan kursus pendidikan keluarga, mengundang penerjemah berkebangsaan Indonesia, Nyonya Huang Wenjing, untuk mengajarkan keluarga-keluarga imigran baru cara membuat karya seni cap dengan teknik floating ink. Karya-karya tersebut diberikan kepada anggota keluarga mereka sebagai ungkapan kasih sayang. Selain itu, selama kursus, imigran baru juga diberi informasi tentang peminjaman tablet gratis dan informasi penting lainnya mengenai pencegahan praktek suap pemilu.
Melalui penjelasan guru Indonesia, teknik floating ink adalah teknik yang memanfaatkan tegangan permukaan air. Setelah meneteskan cat berbasis minyak ke permukaan air, dengan berbagai alat, pola yang kaya dan mirip dengan tekstur marmer dapat diciptakan. Kemudian, dengan memanfaatkan material yang dapat menyerap, cat di permukaan air dicetak.
Selama kursus, keluarga imigran baru dengan senang hati membuat lukisan bersama-sama.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi Kota Hsinchu)
Di dalam kelas, seorang imigran baru yang berasal dari Malaysia, An Ya, datang dengan dua anak kecilnya untuk berpartisipasi. Di bawah bimbingan guru, ia berhasil menciptakan dua karya dengan gaya yang berbeda. Dengan senang hati, ia mengatakan ingin memberikan lukisan tersebut kepada ayah dari anak-anaknya sebagai dua hadiah yang penuh kasih sayang.
Dalam kursus tersebut, Komisioner Imigrasi juga secara khusus mempromosikan pengetahuan anti suap kepada imigran baru.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi Kota Hsinchu)
Selain itu, staf Kantor Pelayanan Kota Hsinchu khusus mengingatkan teman-teman imigran baru untuk tidak menerima "suap" dalam pemilu, demi pemilu yang bersih dan jujur.
Artikel lainnya : Keseruan Acara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di Taichung
