Fenomena penyalahgunaan bunga terompet (Brugmansia) untuk mabuk telah menjadi perhatian di media sosial. Tanaman dengan aroma khas ini ternyata sering dijadikan alternatif bagi mereka yang mencari efek halusinogen, mirip dengan penggunaan obat terlarang. Bunga terompet mudah ditemukan di taman atau pekarangan, sehingga memudahkan akses bagi orang yang ingin mencoba efek tersebut.
Namun, sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa bunga ini mengandung zat toksik seperti scopolamine, hyoscyamine, dan atropine, yang dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan keracunan serius. Gejala keracunan termasuk pupil melebar, penglihatan kabur, kelemahan otot, dan takikardia. Dalam dosis tinggi, efeknya bahkan bisa mematikan.
Kekhawatiran orang tua dan pendidik pun meningkat karena penggunaan yang tidak semestinya ini. Beberapa lembaga kesehatan telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya mengonsumsi bunga terompet. Penting untuk meningkatkan edukasi dan kampanye kesadaran agar generasi muda memahami risiko kesehatan yang ditimbulkan.