Asosiasi Imigran Baru Xingang Kabupaten Chiayi mengadakan kompetisi pertukaran masakan asing di Pusat Kegiatan Komunitas Gumin. 15 kelompok imigran baru dari Vietnam, Indonesia dan Cina berpartisipasi dalam acara tersebut yang merupakan sebuah pertukaran multikultural melalui keterampilan memasak. Staf khusus dari Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi juga berpartisipasi, dan mempublikasikan program penyerahan diri bari WNA yang telah overstay di Taiwan.
Lin Qiuhui, imigran baru dari Fujian, mempersiapkan "Minhou Hakka Bacon閩侯客家臘肉" dalam kompetisi.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Lin Qiuhui yang berasl dari Fujian secara khusus menyiapkan "Minhou Hakka Bacon閩侯客家臘肉" yang penuh dengan cita rasa kampung halaman dalam kompetisi.
"Ikan Bakar Pedas Fujian" yang disiapkan oleh imigran baru Fujian, Liu Jianhua memenangkan juara pertama dalam kompetisi.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Liu Jianhua, yang juga berasal dari Fujian, membuat hidangan ikan Nila "Ikan Bakar Pedas Fujian" yang berhasil menakhlukkan selera para juri. Selain itu, kelompok dari Indonesia, Mu Yani dan Chen Huiling, menyiapkan kelezatan nasional Indonesia "Soto Ayam" , dan membuat takjub orang yang baru pertama kali mencicipinya.
Artikel Lainnya : Pusat Pendidikan Taiwan di Surabaya, Indonesia Melatih Guru Bahasa Mandarin Setempat
Mu Yani dan Chen Huiling dari Indonesia membuat soto dan memenangkan juara kedua dalam kompetisi.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Lin Binghuang, direktur Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi, mengatakan bahwa Departemen Imigrasi terus mempromosikan multikulturalisme Asosiasi Imigran Baru Xingang kali ini mengadakan kompetisi pertukaran masakan asing untuk menyediakan ajang pertukaran budaya, sehingga imigran baru dapat menggabungkan budaya negara asal mereka dan semangat lokal Taiwan.
Bahan makanan lokal menunjukkan budaya dan kreativitas yang beragam. Melalui kuliner dari berbagai negara, dapat menjadi salah satu jembatan pertukaran budaya. Selain itu, Departemen Imigrasi juga mempromosikan program penyerahan diri mandiri bagi WNA yang telah overstay di Taiwan, dan terus mendorong para WNA yang overstay untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk pulang ke kampung halaman mereka.