[Berita Global untuk Penduduk Baru] Varian Omicron dari virus korona datang dengan ganas, menggantikan Delta sebagai varian utama di Afrika selatan hanya dalam dua minggu, menarik perhatian internasional; dan varian terbaru ini mengandung sejumlah besar mutasi dan lebih menular daripada Delta. Oleh karena itu, banyak negara segera mengeluarkan peraturan larangan perjalanan terbaru. Berita Global untuk Penduduk Baru mengumpulkan pertanyaan dan jawaban terkait tentang virus mutan baru ini untuk pembaca.
Baca juga: Kota Taipei menyediakan 10 stasiun vaksinasi, silahkan mendaftar di tempat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan pada 9 November. Sumber: Pixabay
- Kapan Virus Omicron muncul?
Menurut laporan "Wall Street Journal", Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bukti awal menunjukkan varian Omicron terdeteksi untuk pertama kalinya pada 9 November. Diketahui bahwa jumlah kasus yang terkonfirmasi di Afrika Selatan telah meningkat tajam dalam dua minggu terakhir, dan lebih cepat menyebar. Kemudian setelah para ilmuwan di Afrika Selatan merilis informasi tersebut, WHO dengan cepat mengklasifikasikan varian terbaru sebagai mutasi tingkat tinggi. Disaat bersamaan WHO mengeluarkan peringatan bahwa bukti awal menunjukkan orang yang telah pulih dari virus korona memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi lagi dengan varian terbaru ini.
- Apakah penyebarannya lebih kuat dari Delta?
Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus terkait Omicron telah meningkat pesat di Provinsi Gauteng Afrika Selatan, menggantikan varian Delta yang semula populer. Serta diperkirakan akan menjadi virus utama di Afrika Selatan pada gelombang berikutnya, ada juga sudah bermunculan kasus di Hong Kong, Belgia, Israel, Belanda, Inggris dan Australia. Namun, kekuatan penyebaran masih membutuhkan lebih banyak analisis data.
- Berbagai negara mengeluarkan aturan terkait larangan perjalanan
Menurut laporan "New York Times", setelah Inggris menutup masuknya orang-orang yang pernah ke Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya, Israel, Singapura, Amerika, Kanada, dan seluruh Uni Eropa mengikutinya. Masih mirip dengan larangan perjalanan sebelumnya, setiap negara hanya mengizinkan warganya dan mereka yang memiliki izin tinggal permanen untuk kembali ke negaranya setelah hasil pemeriksaan virus negatif. Beberapa negara memerlukan pemeriksaan tambahan dan isolasi setelah kedatangan.
Baca juga: Direktorat Jenderal Imigrasi mengimbau warga negara asing untuk divaksinasi dan meningkatkan kesehatannya
Para ahli percaya meskipun Omicron akan melemahkan efek vaksin, namun perlindungan yang diberikan oleh vaksin tidak akan hilang. Sumber: Pixabay
- Apakah vaksin yang ada saat ini masih efektif?
Kebanyakan vaksin menggunakan "spike protein" virus untuk mencegah sistem kekebalan manusia terinfeksi virus korona, tetapi mutasi varian Omicron akan mempengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menyebar, sehingga mempersulit sel kekebalan untuk menyerang patogen, dapat mengurangi efektivitas vaksin. Namun, tingkat dampak yang sebenarnya masih harus diverifikasi. Selain itu, perusahaan biotek Jerman BioNTech, perusahaan AstraZeneca Inggris, dan perusahaan Amerika Moderna Biotech semuanya telah mulai mempelajari data yang relevan untuk menentukan apakah vaksin yang ada perlu dirubah.
- Bagaimana cara mencegah virus varian Omicron?
Menurut Washington Post, para ahli percaya bahwa meskipun Omicron akan melemahkan efek vaksin, tetapi perlindungan yang diberikan oleh vaksin tidak akan hilang; terlepas dari apakah jenis baru ini akan menyebar di masa depan, disarankan agar orang tetap melakukan yang terbaik untuk menghindari kemungkinan terinfeksi. Vaksinasi lengkap, memakai masker, dan sering mencuci tangan adalah tindakan pencegahan yang terbaik.