麥肯錫、聯合國教科文組織和國際勞工組織 (2008) 的研究結果發現,印尼的教育體系與工作環境之間存在差距。
Hasil penelitian McKinsey, UNESCO, dan ILO(2008) menemukan adanya kesenjangan antara sistem pendidikan engan dunia kerja di Indonesia.
截至 2022 年 8 月,印度尼西亞的失業人數趨於高位。人力部長Ida Fauziyah說,工作人口中充滿了全職工人、非正規部門和初中及以下畢業生。同時,失業的是那些受過較高教育的人,例如SMA/K、文憑和學士學位。
Jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2022 cenderung tinggi. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, penduduk bekerja justru terisi oleh pekerja dengan waktu penuh, sektor informal dan lulusan SMP ke bawah. Sementara itu yang menganggur justru malah yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, seperti SMA/K, diploma, dan sarjana.
許多畢業生失業的原因包括:
1. 畢業生不符合就業用戶需求
2. 科技發展導致畢業生就業難
3. 缺乏合格的畢業生
Penyebab sarjana banyak yang menganggur diantara lain :
1. Lulusan sarjana tidak sesuai kebutuhan pengguna kerja
2. Perkembangan teknologi membuat sarjanya sulit mencari kerja
3. Minimnya sarjana yang berkualitas
因此,通過作為創造就業法一部分的第 68/2022 號總統條例(Perpres),政府開始振興職業教育和職業培訓,使其面向商業世界和工業世界的需求,因此可以更好地吸收後來的畢業生。
Oleh karena itu, melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.68/2022 sebagai bagian dari UU Cipta Kerja, pemerintah telah mulai melakukan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sehingga berorientasi pada kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, sehingga nantinya lulusan dapat lebih terserap.