Menurut statistik Kementerian Tenaga Kerja, hingga akhir Juni tahun ini, jumlah pekerja migran di Taiwan telah melampaui 739.000. Tahun ini, Yayasan Lixin mengundang beberapa kelompok LSM dan 77 perwakilan pekerja migran untuk ikut menulis laporan paralel tentang Konvensi Internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial, dan mengadakan konferensi pers beberapa hari yang lalu. Isi laporan tersebut terutama membahas diskriminasi yang dihadapi oleh non-warga negara di Taiwan. Lixin Foundation juga meminta pemerintah untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah yang sesuai untuk menghapuskan diskriminasi.
Yayasan Lixin, bersama dengan beberapa kelompok LSM dan perwakilan pekerja migran, baru-baru ini menerbitkan laporan paralel tentang Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
(Sumber foto : Yayasan Lixin)
Li Kaili, direktur pusat layanan imigran yayasan Lixin, menunjukkan bahwa dalam laporan ini, selain menyajikan banyak kasus perlakuan tidak setara terhadap pekerja migran, juga terdapat banyak refleksi pekerja migran, baik di peradilan, kepolisian, kesejahteraan sosial, atau bidang medis. Ada kasus di mana layanan penerjemah tidak mencukupi. Selain itu, dalam pemberitaan media, proporsi berita negatif tentang buruh migran relatif tinggi, seperti berita terkait buruh migran yang bisa dicari mulai 1 Juli hingga 26 Juli tahun ini, di antara 240 pemberitaan, lebih dari setengahnya. berita menekankan pekerja migran melarikan diri dan mengemudi dalam keadaan mabuk, dll. Ini akan mempengaruhi pemahaman komunitas non-warga negara dalam masyarakat secara keseluruhan
Li Kaili juga meminta pemerintah untuk merumuskan Kebijakan Integrasi Migrasi dan langkah-langkah terkait, dan memungkinkan imigran untuk berpartisipasi dalam proses perumusan kebijakan untuk menumbuhkan rasa saling pengertian di antara kelompok etnis dan berhasil menghapus segala diskriminasi.
Artikel lainnya : Komisi Pengawas Keuangan Menyetujui Lembaga Pengiriman Uang Lintas Batas Dalam Jumlah Kecil
