:::

Generasi Kedua Indonesia Fan Dai-yu yang Mencintai "Budaya Aborigin", dan Menggunakan Fotografi untuk Mengenang Kehidupan Suku Aborigin

Generasi kedua Indonesia Fan Dai-yu yang mencintai "Budaya Aborigin". Sumber: Diambil dari Fan Dai-yu
Generasi kedua Indonesia Fan Dai-yu yang mencintai "Budaya Aborigin". Sumber: Diambil dari Fan Dai-yu
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah/ Jessica Prasetio

Berita Global untuk Penduduk Baru】 bekerja sama dengan IC Voice FM 97.5 (新生報到-我們在台灣) dan meluncurkan serangkaian cerita brilian tentang penduduk baru di Taiwan. Pada episode ini mengundang penduduk baru generasi kedua yang berasal dari Indonesia Fan Dai-yu (范代郁), dia pernah menjadi layanan alternatif pendidikan (教育替代役) di Sekolah Dasar Ren'ai (仁愛國小) di Distrik Wushe (霧社), Kabupaten Nantou. Selama tahun ini, Fan Dai-yu menggunakan keahlian fotografinya untuk memotret kehidupan banyak anak aborigin, dan jatuh cinta dengan budaya aborigin sejak saat itu, dia juga mengajarkan anak-anak cara memotret, dan menggunakan kamera untuk mengekspresikan gambar. Berita Global untuk Penduduk Baru juga menerjemahkan episode ini ke dalam 5 bahasa termasuk bahasa Mandarin, Inggris, Vietnam, Thailand, dan Indonesia, memungkinkan lebih banyak pembaca dan pendengar untuk tahu kisah indah Cai Yu-ling.

Baca juga: Selebriti Penduduk Baru Larisa Berikan Pengingat Seputar Referendum pada 18 Desember Mendatang

Fan Daiyu mengabdikan dirinya untuk mengajar dan menemani siswa di daerah pedesaan. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yuFan Daiyu mengabdikan dirinya untuk mengajar dan menemani siswa di daerah pedesaan. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yu

Fan Dai-yu menceritakan masa lalunya ketika dia menjabat sebagai layanan alternatif pendidikan. Karena dia bertemu dengan anak-anak yang lucu dan jujur, sehingga dia termotivasi untuk mendapatkan sertifikat guru, dia menetap di kota terpencil dan menjabat sebagai guru untuk menemani anak-anak tumbuh dewasa. Pengalaman alternatif pendidikan ini membuatnya memiliki hubungan yang lebih dalam dengan suku aborigin. Pengalaman yang paling berkesan adalah menemani para wisudawan SD ke Gunung Baishi (白石), sambil bernyanyi dan menari untuk mengundang arwah leluhur menjaga mereka, melalui catatan fotografi membuat orang-orang sangat terharu. Ternyata foto tidak hanya bisa merekam cerita, tapi juga dapat membuat orang menghasilkan kekuatan.

Baca juga: Bangun Rumah Kedua untuk Warga Penduduk Baru, Program Visi 10 Tahun Diluncurkan di New Taipei

Fan Daiyu menggunakan fotografi untuk mengenang kehidupan suku aborigin. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yuFan Daiyu menggunakan fotografi untuk mengenang kehidupan suku aborigin. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yu

Selain menyatu dengan budaya aborigin, Fan Dai-yu juga membantu siswa aborigin untuk mengambil foto kelulusan dan menggunakan video untuk membuat amal. Tetapi pada saat yang sama, dia menemukan bahwa kekuatan seseorang itu sangat kecil dan hal yang dapat dilakukan sangat terbatas, jadi dia berpartisipasi dalam "Konferensi Promosi Pendidikan Fotografi Anak Taiwan (台灣兒童攝影教育推行會) dan Asosiasi Amal Impian Anak Sekolah Daerah (偏鄉學子圓夢公益協會)" mengikuti sekelompok mitra untuk mengambil gambar dan mempromosikan fotografi anak-anak di desa-desa terpencil. Teman-teman yang tertarik dipersilakan untuk melakukan penyumbangan agar dapat meneruskan tindakan dan kekuatan ini.

Fan Daiyu bekerja sebagai asisten penuh waktu di Pusat Penduduk Aborigin National Taichung University of Education. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yuFan Daiyu bekerja sebagai asisten penuh waktu di Pusat Penduduk Aborigin National Taichung University of Education. Sumber: Diambil dari Fan Dai-yu

Fan Dai-yu saat ini bekerja sebagai asisten penuh waktu di Pusat Penduduk Aborigin National Taichung University of Education (國立臺中教育大學原資中心), sehingga siswa aborigin sekolah dapat menggunakan sumber daya sekolah, menemani siswa melalui kursus tambahan dan klub membaca, dan mempromosikan budaya aborigin di sekolah, meskipun merupakan generasi kedua dari penduduk baru dari Indonesia, tetapi dia memiliki antusias khusus terhadap budaya aborigin dan bersedia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja lembur dan mengorbankan waktu liburan Sabtu dan Minggu dia untuk menemani dan mendukung siswa aborigin di sekolah.

Selain itu, Fan Dai-yu menceritakan bahwa dia mengetahui ibunya adalah penduduk baru dari Indonesia ketika dia duduk di kelas enam sekolah dasar. Oleh karena itu, dia juga berpartisipasi dalam "Ruang Obrolan Generasi Kedua Baru: Sandwich dalam Keluarga (新二代聊天室:家庭中的夾心餅)" yang diselenggarakan oleh Organisasi Generasi Kedua Penduduk Baru. Yang paling mengesankan adalah bahwa dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, dia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang anggota keluarga dan jaringan orang tuanya.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading