Menurut sebuah artikel yang telah terlampir di 4 Way Voice, kebijakan Taiwan untuk menghentikan arus masuknya pekerja migran pada bulan Mei yang lalu menyebabkan munculnya masalah kekurangan pekerjaan di berbagai sektor industri dan perawatan jangka panjang dalam negeri. Pada tanggal 3 Oktober 2021, Ketua CECC Chen Shi-Zhong (陳時中) mengumumkan bahwa lembaga tersebut telah meresmikan proposal dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk kembali mengizinkan pekerja migran masuk dalam wilayah Tawan. Namun, melihat bahwa Tahun Baru Imlek akan segera tiba, CECC pun memutuskan untuk mengurangi kuota jumlah pekerja migran yang memasuki Taiwan selama jangka waktu tertentu.
Baca juga: Sekolah Pekerja Migran Kota Taipei Resmi Diluncurkan
CECC telah menyetujui proposal dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk kembali mengizinkan kedatangan pekerja migraine ke Taiwan. Sumber: Siaran Pertemuan Yuan Legislatif
Dalam pertemuannya dengan anggota Legislatif Yuan, Chen Shi-Zhong menyatakan bahwa CECC telah menyetujui proposal dari Kementerian Ketenagakerjaan. Meskipun begitu, Kementerian Ketenagakerjaan juga diingatkan terhadap kedatangan Tahun Baru Imlek. Karena ini, CECC menyarankan pengurangan jumlah pekerja migran yang masuk setelah tanggal 14 Desember. Chen Shi-Zhong mengungkapkan bahwa kebijakan ini akan berlangsung sampai tanggal 14 Oktober. Sebagai persiapan, Pusat Karantina Umum akan mengupayakan penyediaan sejumlah 3000-3500 kamar.
Jumlah kuota pekerja migran yang diizinkan masuk akan dikurangi mulai tanggal 14 Desember. Sumber: foto diambil dari Pixabay
Sebagai tanggapan atas kemungkinan bahwa jumlah warga yang kembali ke Taiwan untuk merayakan Tahun Baru Imlek akan melebihi kapasitas Pusat Karantina Umum, CECC juga sedang mempertimbangkan penerapan kelonggaran peraturan protokol kesehatan terhadap warga yang datang dari negara-negara berisiko rendah. Kelonggaran peraturan ini adalah 10+4, yang berarti warga dari negara-negara tertentu hanya perlu menjalani masa karantina selama 10 hari yang kemudian diikuti dengan isolasi di rumah selama 4 hari. Selain itu, anggota keluarga yang masuk ke dalam wilayah Taiwan dalam waktu bersamaan akan diizinkan untuk menjalani karantina bersama. Chen Shi-Zhong mengimbau warga agar menjadwalkan kunjungan mereka ke Taiwan dengan baik sehingga jumlah pendatang tidak melebihi kapasitas protokol kesehatan negara.