:::

600 Pelajar Vietnam Antusias Mengikuti! Kampanye Berbahasa Vietnam oleh Imigrasi Mengungkap Kunci Pencegahan Penipuan

Petugas imigrasi dari Pusat Layanan Kota Taipei NIA diundang untuk menghadiri seminar tentang peraturan tinggal bagi warga negara asing di Universitas Sains & Teknologi Kota Taipei. (Gambar/sumber: situs web NIA)
Petugas imigrasi dari Pusat Layanan Kota Taipei NIA diundang untuk menghadiri seminar tentang peraturan tinggal bagi warga negara asing di Universitas Sains & Teknologi Kota Taipei. (Gambar/sumber: situs web NIA)

Pusat Layanan Kota Taipei NIA Mengadakan Seminar Regulasi Tinggal dalam Bahasa Vietnam dengan 600 Peserta. Pusat Layanan Kota Taipei dari Ditjen Imigrasi Nasional (NIA) bekerja sama dengan Universitas Sains & Teknologi Kota Taipei untuk mengadakan seminar mengenai regulasi tinggal di Taiwan dalam bahasa Vietnam. Acara ini menarik lebih dari 600 mahasiswa Vietnam yang berpartisipasi dengan antusias. Untuk mencegah mahasiswa Vietnam yang baru tiba menjadi korban penipuan yang melibatkan istilah hukum dalam bahasa Mandarin yang rumit, NIA menyampaikan seluruh seminar dalam bahasa Vietnam. Tujuannya adalah membantu mahasiswa memahami hukum tinggal di Taiwan, meningkatkan kesadaran akan pencegahan penipuan, dan melindungi keselamatan pribadi serta harta benda mahasiswa asing di Taiwan.

Petugas imigrasi NIA, Yan Pei-ying, yang berasal dari Vietnam, memimpin seminar ini. Ia pernah pindah ke Taiwan sebagai menantu, kemudian berhasil menjadi petugas imigrasi setelah mendapatkan kewarganegaraan Taiwan. Yan menjelaskan peraturan tinggal dalam bahasa Vietnam selama seminar, yang diapresiasi oleh para mahasiswa atas kepeduliannya. Mahasiswa pun dengan antusias mengajukan pertanyaan.Petugas imigrasi NIA, Yan Pei-ying, menjelaskan peraturan tinggal di Taiwan dan mempromosikan langkah-langkah anti-penipuan dalam bahasa Vietnam. (Gambar/sumber: situs web NIA)

Dua mahasiswa tahun pertama dari Jurusan Kuliner Universitas Teknologi Kota Taipei, Chen Guo-Hao dan Wei Thi Anh Nguyet, berbagi antusiasme mereka terhadap seni memasak, khususnya menyukai ayam goreng dan tahu busuk khas Taiwan. Mereka memilih belajar di Taiwan karena merasa lingkungan sosialnya aman dan ramah, serta menawarkan kesempatan magang di industri kuliner Taiwan. Tujuan mereka adalah membuka restoran Vietnam setelah lulus. Keduanya mengatakan bahwa seminar ini memberi mereka banyak wawasan hukum dan meningkatkan kepercayaan diri untuk tinggal di Taiwan.
Petugas Imigrasi NIA Secara Aktif Berinteraksi melalui sesi tanya jawab dengan mahasiswa internasional. (Gambar/sumber: situs web NIA)

Dalam beberapa tahun terakhir, Kebijakan Baru ke Arah Selatan Taiwan berhasil menarik mahasiswa internasional, dengan mahasiswa Vietnam menjadi kelompok terbesar, diikuti oleh mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia. Banyak mahasiswa internasional yang bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Petugas imigrasi menjelaskan berbagai bentuk eksploitasi terkait perdagangan manusia dan memperingatkan mahasiswa agar tidak meminjamkan dokumen identitas atau tergoda oleh tawaran pekerjaan dengan penghasilan cepat, seperti menerima paket mencurigakan atau menarik uang dari ATM, yang dapat menyebabkan pelanggaran hukum. Selain itu, NIA menyoroti bahwa denda untuk tinggal melebihi waktu yang diizinkan telah meningkat menjadi NT$10.000–50.000, yang tidak hanya menyebabkan hilangnya izin tinggal tetapi juga merugikan secara finansial.

Su Hui-wen, Direktur Pusat Layanan Kota Taipei, menyatakan bahwa pengalaman belajar di Taiwan akan menjadi bekal berharga di masa depan dan menyambut mahasiswa dari berbagai negara untuk belajar dan bertukar budaya di Taiwan.

Ia juga mengingatkan bahwa jika mahasiswa internasional menghadapi kasus yang dicurigai terkait perdagangan manusia, mereka dapat menghubungi hotline "Ring to Save" NIA di 02-23883095. Selain itu, mengingat metode penipuan yang semakin berkembang, Su mengimbau mahasiswa untuk lebih waspada. Jika menghadapi situasi yang mencurigakan, segera hubungi hotline anti-penipuan "165" untuk memverifikasi dan menghindari menjadi korban penipuan.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading