Stasiun TV Indonesia "TV One" menggunakan teknologi untuk memperkenalkan pembawa berita virtual perempuan asal Jawa, Tionghoa, dan Indonesia Timur yang mewakili berbagai kelompok etnis di Indonesia, dan kemudian menambahkan pembawa berita AI laki-laki yang dapat berkomunikasi melalui bahasa Indonesia, Inggris, bahasa Mandarin dan bahasa lain yang telah memicu diskusi hangat di media sosial dan membuat para sarjana merasa khawatir.
Menurut sebuah laporan oleh media teknologi "Rest of World", seorang pembawa berita wanita AI bernama Nadira yang diluncurkan oleh TV One dapat menggunakan bahasa Inggris yang fasih untuk menyiarkan berita tentang pemilu Thailand, dan juga dapat melaporkan dalam bahasa Indonesia tentang acara akbar Pesta Olahraga Asia Tenggara. Dan laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa pembawa berita AI Nadira meniru pembawa berita Indonesia Fahada Indi, dengan suara, ekspresi, dan gerakannya, penampilan yang ditampilkan sama persis.
Teknologi AI menirukan bentuk dari pembawa berita asli TV.
(sumber foto : TV One IG)
Artikel lainnya : Imigran Baru Generasi Kedua Membagikan Sup Ayam Gratis ke Panti Jompo
Menurut dosen jurusan berita Universitas Padjadjaran Dandi Supriadi, penggunaan AI Nadira dapat memungkinkannya untuk melaporkan berita tanpa pergi ke stasiun TV, dan juga dapat bekerja sama dengannya, yang sangat membantunya, tetapi Dandi Supriadi, masih khawatir dan menunjukkan bahwa jurnalis harus memikul tanggung jawab moral dan etika, sedangkan kecerdasan buatan AI dibangun oleh program yang ditulis oleh para ahli, meskipun dapat mengembangkan sesuatu yang dekat dengan pemikiran manusia, tetapi masih belum memiliki kesadaran dan hati nurani, dan sejauh mana itu dapat digunakan masih perlu dievaluasi.
