Zeng Shiqin, seorang imigran baru dari Malaysia, sering pergi ke pantai bersama keluarganya untuk mengamati makhluk intertidal, dan menggunakan teknologi AI untuk membuat database untuk mengidentifikasi makhluk laut. Selain itu, Zeng Shiqin juga seorang penulis buku bergambar, dan tema ciptaannya berkisar pada ingatannya sendiri tentang kampung halamannya.
Zeng Shiqin diundang sebagai pembicara dalam kelas kursus imigran baru.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Zeng Shiqin mengatakan bahwa setelah lulus SMA dan melanjutkan ke universitas di Taiwan, kemudian dia bertemu suaminya dan menetap di Taiwan, keluarga berempat sering menggunakan liburan mereka untuk menjelajahi kehidupan laut di zona intertidal. Dia sangat sedih setiap kali melihat banyak turis membawa jaring untuk menangkap ikan, mengumpulkan kerang, bahkan langsung mengambil anemon utuh dan ikan badut serta perilaku lain yang merusak ekologi laut. Dia berpikir jika ada cara lain yang bisa menggantikan perilaku memancing ini, sumber daya laut tidak akan habis. Oleh karena itu, Zeng Shiqin ingin menggunakan teknologi AI ilmiah sebagai bantuan agar masyarakat memahami ekosistem laut.
Zeng Shiqin sering bekerja dengan kedua putrinya untuk membangun database pengenalan AI.
(Sumber foto : Facebook第9屆新住民及其子女築夢計畫)
Zeng Shiqin sering membawa suami dan dua putrinya ke zona intertidal untuk mengimplementasikan rencananya membangun database pengenalan AI. Zeng Shiqin mengatakan bahwa untuk mengambil foto 1 makhluk, dibutuhkan 1000 foto, kemudian mengambil 500 sampel untuk percobaan AI. Setelah selesai, database dapat digabungkan ke situs web. Setelah itu, anda hanya perlu memindai Kode QR dengan ponsel Anda untuk mengunggah foto, dan AI akan segera mengidentifikasi lebih dari 20 makhluk laut serupa.
Buku bergambar Zeng Shiqin yang berjudul "Pohon Rambutan".
(Sumber foto : Facebook國立新竹生活美學館)
Zeng Shiqin juga seorang penulis buku bergambar, dan karya-karyanya yang lebih terkenal antara lain "Pohon Rambutan" dan "Pesta Sayuran". Karya yang berjudul "Pohon Rambutan" menceritakan dan mengenang saat dia menanam pohon dengan ayahnya ketika saya masih kecil. Selain itu, "A Feast of Wild Vegetables" tidak hanya menceritakan tentang emosi anggota keluarga, tetapi juga mengungkapkan kepedulian terhadap alam.
Artikel Lainnya : Seorang Pekerja Migran Ilegal Indonesia Melakukan Pelaporan Mandiri Setelah Melahirkan Anak