:::

Tionghoa Perantauan Malaysia ke Taiwan Mengambil Ph.D., Lin Wei-jie Berjanji untuk Mempromosikan Tren Pendidikan "Hati" di Negara Asalnya

Tionghoa perantauan Malaysia "Lin Wei-jie" datang ke Taiwan untuk belajar psikologi konseling. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie
Tionghoa perantauan Malaysia "Lin Wei-jie" datang ke Taiwan untuk belajar psikologi konseling. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

The Cultural Taiwan Foundation (文化臺灣基金會) meluncurkan proyek "Scanning for Whose Marginal Memory" (掃描誰的邊緣記憶) untuk kelompok etnis Asia Tenggara di Taiwan. Bersama dengan komunitas guru lintas bidang dari National Jinan University (國立暨南大學) -SEAT Southern Time Laboratory (SEAT南方時驗室) akhir-akhir ini mengadakan lokakarya kreatif untuk merekam kehidupan di Taiwan dan mengintegrasikan pengalaman mahasiswa Tionghoa perantauan yang mengikuti kegiatan tersebut ke dalam karya. Selain itu, kebijakan pendidikan tinggi Taiwan untuk Tionghoa perantauan telah diterapkan selama bertahun-tahun, dan tidak sedikit alumni Tionghoa perantauan yang berprestasi, terutama jumlah Tionghoa perantauan Malaysia. Kampus Taiwan secara aktif bekerja sama dengan "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" (新南向政策) pemerintah pusat untuk melakukan pertukaran akademik dengan negara-negara Asia Tenggara. Kementerian Pendidikan dan Overseas Community Affairs juga menyiapkan berbagai beasiswa untuk menarik lebih banyak murid Tionghua perantauan untuk belajar ke Taiwan.

Baca juga: Rumah Sakit "Terbuka Secara Bersyarat" untuk Kunjungan Pasien Kronis, CECC: Patuhi 3 Kondisi Berikut

Lin Wei-jie berpartisipasi dalam lokakarya kreatif untuk menunjukkan sikapnya terhadap kehidupan. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

Lin Wei-jie berpartisipasi dalam lokakarya kreatif untuk menunjukkan sikapnya terhadap kehidupan. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

"Berita Global untuk Penduduk Baru" akhir-akhir ini melaporkan proyek "Scanning for Whose Marginal Memory", Editor memperoleh kesempatan untuk menelepon Tionghua perantauan Malaysia Lin Wei-jie (林維杰) yang berpartisipasi dalam lokakarya kreatif. Saat wawancara Lin Wei-jie menyebutkan bahwa dia saat ini sedang mengambil Ph.D di  National Jinan University - Jurusan Psikologi Konseling dan Pembangunan Manusia (諮商心理與人力發展學系). Dia berbagi makna ciptaannya dengan editor, karena dia mengambil prinsip "disiplin diri yang ketat" sebagai sikapnya terhadap kehidupan, tidak peduli itu kebiasaan hidup atau tuntutan diri harus melakukan yang terbaik. Bagian atas lukisan ini memiliki makna "arah hati" (心之所向), warna biru langit adalah warna latar yang melambangkan kebebasan, bagian tengah berarti "kehidupan saat ini" (當前生活), dan hijau adalah warna latar yang melambangkan disiplin, bagian bawah berarti "kehidupan masa depan" (未來生活), dan dalam bentuk yang tersebar merupakan lambang dari tantangan dan tidak ada aturan.

Baca juga: Fitur Baru Resmi Diluncurkan: Periksa Status Kualifikasi Anda untuk Terima Vaksinasi di Sistem Registrasi Online!

Lin Wei-jie memuji pengembangan profesional psikologi konseling Taiwan sebagai yang terbaik di Asia. Sumber: Diambil dari Galeri Pixabay

Lin Wei-jie memuji pengembangan profesional psikologi konseling Taiwan sebagai yang terbaik di Asia. Sumber: Diambil dari Galeri Pixabay

Lin Wei-jie terus terang mengatakan bahwa memilih untuk belajar di bidang psikologi konseling Taiwan itu karena perkembangan psikologi konseling Taiwan termasuk sangat bagus dan matang di Asia. Setelah lulus dari universitas di Malaysia, Lin Wei-jie pergi ke ke Singapura untuk belajar program master luar negeri dari National Jinan University Taiwan. Setelah menyelesaikan sekolah, dia lanjut mengajukan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Taiwan dan melanjutkan studi psikologi konseling.

Lin Weijie berbagi pengalamannya belajar di Taiwan dengan editor "Berita Global untuk Penduduk Baru". Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

Lin Weijie berbagi pengalamannya belajar di Taiwan dengan editor "Berita Global untuk Penduduk Baru". Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

Pada musim pembukaan sekolah bulan September 2015, Lin Wei-jie pergi ke Taiwan dan memulai perjalanan belajarnya untuk gelar doktor. Ketika dia pertama kali tiba di Taiwan, karena dia sendiri merupakan Chinese, jadi dia tidak memiliki terlalu banyak hambatan bahasa. Sebaliknya, dia jatuh cinta dengan tanah ini dengan cepat. Lin Wei-jie memuji "demokrasi dan kebebasan" yang dibanggakan orang Taiwan, semua orang dapat  melakukan hal yang disukai dan menjalani hidup yang paling nyaman. Lin Wei-jie, yang telah berada di Taiwan selama 5 tahun, menyebutkan bahwa selama proses pembelajaran gelar PhD-nya, melalui pelatihan akademis master, sikap dia terhadap perspektif orang dan benda telah secara bertahap berubah. "Pemikiran" dari sudut yang berbeda adalah tindak lanjut yang paling penting dalam bidang psikologi konseling.

Di masa depan, Lin Wei-jie akan belajar dari Taiwan untuk mendorong tren baru di bidang pendidikan di Malaysia. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

Di masa depan, Lin Wei-jie akan belajar dari Taiwan untuk mendorong tren baru di bidang pendidikan di Malaysia. Sumber: Diambil dari Lin Wei-jie

Terakhir, Lin Wei-jie berbagi rencana karir masa depannya kepada editor "Berita Global untuk Penduduk Baru". Setelah menyelesaikan studi doktornya di Taiwan, dia akan kembali ke Malaysia, dan menggabungkan "Jurusan Psikologi Konsultatif dan Pendidikan", menggunakan pendidikan sekolah dasar sebagai titik awal untuk realisasi, dan memperhatikan perkembangan fisik, mental, dan spiritual anak-anak selama masa sekolah dan menggunakan ilmu yang dipelajari di Taiwan untuk mendorong tren baru di sektor pendidikan Malaysia. Lin Wei-jie juga secara khusus merekomendasikan kepada pembaca, sebuah restoran Malaysia otentik di Taichung yang bernama "Syokujidokoro" (老王去野餐). Karena kokinya yang berasal dari Malaka, sehingga semua hidangan di restoran tersebut memiliki cita rasa asli Malaysia, dan sangat merekomendasikan orang Taiwan untuk mencobanya.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading