Orang Tionghoa Indonesia Wajib Memakan Kue Lapis dan Nastar Saat Imlek

[Berita Global untuk Penduduk Baru] Indonesia memiliki populasi orang Tionghoa yang besar, dan kebanyakan dari mereka telah tinggal di sana selama beberapa generasi. Budaya dan tradisi Tionghoa telah mengakar kuat di setiap pelosok kepulauan Indonesia. Oleh karena itu, Tahun Baru Imlek yang dikenal di sebagai “Imlek” telah menjadi hari libur nasional dengan berbagai perayaan yang diadakan di seluruh Indonesia.

Orang Tionghoa Indonesia wajib makan kue lapis saat Tahun Baru Imlek. Kue dalam bahasa Indonesia berarti kue kering atau cake, dan Lapis berarti lapisan. Lapis berasal dari Belanda, pembuatannya membutuhkan banyak waktu dan perlu dipanggang lapis demi lapis, semakin kecil jarak antar lapis semakin halus, dan semakin lama waktu memanggangnya.

Kue lapis Indonesia juga memiliki aroma kayu manis. Secara keseluruhan menggunakan lebih banyak mentega daripada kue lapis yang dijual di Taiwan. Teksturnya lebih lembab dan rasanya lebih manis. Namun, karena kayu manisnya, rasa manis dan berminyaknya berkurang secara halus. Sangat enak, salah satu kue favorit saya waktu kecil.

Selain menyiapkan kue lapis, keluarga Tionghoa di Indonesia juga pasti memiliki nastar. Isi nastar Indonesia semuanya terbuat dari nanas murni, dan nastar yang lezat tidak hanya banyak isiannya, tetapi juga kulitnya yang harus renyah dan harum. Nastar khas Indonesia biasanya dibuat dalam bentuk daun bulat atau kecil, ukurannya lebih kecil dari nastar yang sudah dikenal masyarakat Taiwan, bentuknya seperti nastar yang dijual di pasaran yang bisa dimakan sekali lahap.

Selain itu, pemerintah Indonesia sangat menganjurkan kerukunan antar etnis dalam beberapa tahun terakhir. Tahun Baru Imlek telah menjadi salah satu hari libur nasional Indonesia. Banyak mall mengadakan tarian naga dan barongsai, dan memainkan lagu Tahun Baru selama Tahun Baru. Sangat meriah dan bahkan lebih meriah dari Taiwan.