Seorang pekerja migran asal Indonesia dan suaminya ditemukan pada bulan Maret tahun ini, keduanya adalah pekerja migran yang sempat melarikan diri, namun putra bungsu mereka menderita penyakit jantung bawaan dan membutuhkan tindakan medis segera. Oleh karena itu, Departemen Imigrasi membantunya dan memulangkan suaminya ke Indonesia terlebih dahulu, dan meminta istrinya untuk tinggal di Taiwan sebagai pengganti hukuman, dan tinggal di Taiwan untuk menemani sang anak menyelesaikan pengobatan. Saat ini, perawatan anak tersebut telah berakhir, dan biaya pengobatan yang harus dibayar selama proses tersebut juga dibantu oleh badan amal. Departemen Imigrasi mulai mengatur kepulangan ibu dan anak tersebut ke Indonesia.
Gambar ilustrasi perawat asing.
(Sumber foto : Freepik)
Pekerja migran ini sudah datang ke Taiwan untuk kedua kalinya dan bekerja sebagai perawat saat tahun 2015. Tak disangka, nenek yang dirawatnya kali ini sering mencaci makinya. Bahkan mencari bantuan ke agen pun tidak bisa menyelesaikan masalah.
Kemudian, sang suami yang dicurigai bahwa ditipu oleh agen, mengira dia secara resmi datang untuk bekerja di Taiwan dengan visa kerja, tetapi pada akhirnya mengetahui bahwa dia memegang visa turis dan sama sekali tidak dapat bekerja di Taiwan.
Istrinya mengatakan bahwa mereka mau bekerja di Taiwan, dan mereka juga harus membayar biaya agen di Indonesia. Oleh karena itu, setelah datang ke Taiwan, mereka sudah terlilit hutang. Keduanya yang membutuhkan uang akhirnya melarikan diri bersama dan menjadi pekerja migran ilegal, dan melakukan pekerjaan serabutan untuk mencari nafkah.
Keduanya melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun 2021, namun tak lama setelah lahir, anaknya mengalami kesulitan bernapas. Setelah diagnosa dokter, diketahui bahwa anak tersebut menderita penyakit jantung bawaan, dan nyawanya juga dalam bahaya. Oleh karena itu, rumah sakit memutuskan untuk melakukan operasi darurat pada anak tersebut untuk menyelamatkan nyawanya. Ibu dari anak ini sangat beruntung anak itu lahir di Taiwan.
Menghadapi tunggakan tagihan medis yang sangat besar, pada awalnya suami istri tersebut mampu membayarnya secara perlahan dengan melakukan pekerjaan serabutan, namun kemudian karena suaminya telah dipulangkan, ia sendiri tidak mampu menutupi biaya tersebut. Kemudian, ia beruntung ada banyak organisasi amal datang untuk membantu.
Artikel Lainnya : Program Penyerahan Diri Bagi WNA Yang Overstay Sudah Mau Berakhir!