:::

Taiwan Youth Tim Adakan Teman Belajar, Bawa Pengalaman Lebih Baik untuk Siswa Asing

Buddy Back mewawancarai siswa Asia Tenggara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam program Teman Belajar Bersama terhadap siswa asing. (Sumber: Kementerian Pendidikan)
Buddy Back mewawancarai siswa Asia Tenggara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam program Teman Belajar Bersama terhadap siswa asing. (Sumber: Kementerian Pendidikan)

Penerjemah/ Heni Wang【Berita Global untuk Penduduk Baru】Menurut berita dari Kementerian Pendidikan, Rencana Young Fly Action telah mengembangkan 17 kelompok tim pemuda Taiwan pada tahun 2021 untuk secara mandiri merefleksikan masalah sosial, dan melalui komunikasi online bertukar informasi dengan organisasi internasional, membawa pengalaman implementasi dari luar negeri di bawa ke Taiwan untuk praktek. Di antaranya ada tim "Bridge Hour" dan "Buddy Back" menargetkan masalah adaptasi siswa internasional dan siswa Asia Tenggara di Taiwan. Mereka menyelenggarakan kegiatan teman belajar bersama, lokakarya dan wisata untuk menciptakan lebih banyak interaksi antara siswa Taiwan dan asing. Selain itu juga memperkuat rasa koneksi terhadap Taiwan, dan pada saat yang sama meningkatkan visi internasional mahasiswa Taiwan.

Baca juga: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Mengadakan "Proyek Pohon Cinta Kampus" untuk Menghilangkan Kerinduan Mahasiswa Asing di Asia Tenggara!

Perjalanan budaya kedua Bridge Hour, mengunjungi gedung budaya pribumi, membawa siswa internasional untuk belajar tentang karakteristik Taiwan. (Sumber: Kementerian Pendidikan)Perjalanan budaya kedua Bridge Hour, mengunjungi gedung budaya pribumi, membawa siswa internasional untuk belajar tentang karakteristik Taiwan. (Sumber: Kementerian Pendidikan)

Bridge Hour melakukan wawancara dengan Amerika Serikat, Selandia Baru, Belanda dan 10 organisasi internasional lainnya. Dari wawancara yang diselenggarakan oleh Organisasi OUSA dari Universitas Selandia Baru baru menyadari bahwa latar belakang budaya dan kepribadian mahasiswa internasional harus dipahami secara mendalam sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, baru dapat memenuhi kebutuhan mereka di Taiwan.

Buddy Back mengundang 11 organisasi internasional seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Diantaranya, Dejavato Foundation dari Indonesia mengingatkan Buddy Back dalam rencana proyek ini tim harus membuat murid internasional yang awalnya diundang menjadi aktif berpartisipasi dengan kemauan sendiri, selain kegiatan yang beragam dan menarik, apakah mahasiswa asing dapat berpartisipasi dengan nyaman juga menjadi pelajaran utama. Buddy Back memilih untuk mengurangi maksud dan tujuan komunikasi. Mereka mengatur sesuai dengan kepribadian dan fleksibilitas waktu dari teman belajar para siswa. Mereka berharap melalui teman belajar bersama ini dapat berubah menjadi teman kehidupan sehari-hari, membahas rencana perjalanan, mengunjungi situs sejarah atau atraksi terkenal di Taiwan, dan juga menambah pengetahuan terkait budaya kedua belah pihak.

Baca juga: Penduduk Baru Malaysia, Yan Yongzhen Mempromosikan Budaya Kampung Halaman

Tim luar biasa dari Proyek Young Fly Action dari Youth Development Administration masih memberikan pengaruh internasional yang dimiliki oleh pemuda Taiwan bahkan ketika mereka tidak dapat pergi ke luar negeri. Tidak hanya memecahkan masalah sulitnya integrasi budaya mahasiswa asing di Taiwan, juga membuat Taiwan baik, melalui pemuda internasional di Taiwan untuk membawa ke kampung halaman. Apakah Anda juga ingin menunjukkan aksi internasional Anda? Proyek akan berlangsung hingga 2 Maret 2022, dan kegiatan terkait lainnya dapat ditemukan di situs web resmi Young Fly Action.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading