Meski Taiwan menjadi negara pertama di Asia yang membuka pernikahan sesama jenis, namun masih banyak keluarga dan pasangan yang tidak berani mengungkapkan identitasnya. Dalam film pendek 其實我都知道Qíshí wǒ dū zhīdào yang berarti “Sebenarnya Aku Tahu Semuanya” ini, berharap agar publik melihat kesetaraan melalui cerita video.
Anak imigran baru yang bernama Chen Zixuan dari Indonesia mengatakan bahwa ada artikel di Internet yang bercerita tentang sulitnya menjadi LGBT, terutama komunikasi dengan anggota keluarga, tidak semua orang bisa memahami kondisi tersebut. Maka dari itu, dibuatlah film pendek ini untuk memberi pemahaman lebih kepada publik.
Dalam ceritanya, melalui pendapat dan sudut pandang kedua ibu, kita dapat melihat masih banyak konflik, terutama kasih sayang dan cinta keluarga yang tidak dapat dipisahkan dengan mudah, dan tidak ada konsep yang benar ataupun salah. Tetapi melalui empati, kita mungkin dapat lebih memahami.
Dua siswa baru generasi kedua yang syuting juga mengatakan bahwa melihat sesama jenis dan memahami cerita mereka melalui plot dalam film tersebut, mereka percaya bahwa publik dapat bergaul lebih baik dengan mereka, menggantikan konfrontasi dengan empati, lebih menghargai sesame. Karena semua manusia di bumi ini adalah satu keluarga.
Artikel Lainnya : Lembaga Swadaya Masyarakat Changhua Menggelar Festival Musik Indonesia
