:::

7 Permainan untuk Tingkatkan Konsentrasi Belajar Anak

Bermain puzzle (Shutterstock)
Bermain puzzle (Shutterstock)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Colin Kristiant

Menurut berita yang dilansir dari Kompas.com, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pademi Covid-19 menghadirkan sejumlah peluang sekaligus tantangan belajar bagi anak, guru, terlebih orang tua yang mendampingi.

 

Tak dipungkiri, selama pembelajaran daring misalnya, anak menjadi sulit berkonsentrasi dengan pembelajaran. Bisa jadi karena anak teralihkan fokusnya dengan gadget, tontonan di televisi atau gangguan lain yang ada di rumah. Meski kondisi rumah tak selalu sekondusif ruang kelas di sekolah, namun ada cara yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan konsentrasi anak. Salah satu cara yang bisa dilakukan melalui permainan.

 

Merangkum laman BPK Penabur, berikut 7 pilihan permainan yang bisa meningkatkan konsentrasi anak:

 

Berita lainnya: Ahmad Basarah: Capres 2024 Tetap Dipilih Langsung oleh Rakyat

  1. Yoga otak

 Meski tampak sederhana tetapi permainan ini sangat menantang konsentrasi otak anak. Cara kerja permainan ini adalah anak harus mengepalkan kedua tangannya, kemudian pada tangan kiri ulurkan jari kelingkingnya, dan tangan kanan ulurkan ibu jari. Setelah itu, anak hanya perlu mencobanya bergantian, di mana tangan kanan menjulurkan jari kelingking sedangkan tangan kiri menjulurkan ibu jari. Coba lakukan beberapa kali. Bermain yoga otak membutuhkan banyak koordinasi untuk melakukannya dengan benar. Melakukannya beberapa kali sehari dapat membantu anak dalam meningkatkan konsentrasinya secara signifikan.

  1. Permainan nampan

Saat mengisi waktu luang bersama anak, cobalah untuk melakukan permainan nampan yang dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Untuk memainkan game ini, orang tua dapat meletakkan beberapa barang secara acak di atas nampan. Kemudian minta anak untuk melihat baki dalam hitungan 5 detik, setelah itu tutupi nampan dengan kain supaya barang tidak terlihat. Kemudian mintalah anak untuk mencoba mengingat semua yang ada di nampan tanpa melihat. Saat anak mampu menuliskan semua barang yang diingat, buka baki dan lihat apakah ada sesuatu yang ia lewatkan.

  1. Puzzle

Dilansir dari buzzingbubs.com, permainan puzzle dapat mendorong anak menggunakan memori jangka pendeknya. Memikirkan untuk memilah-milah warna dan bentuk berbeda memaksa anak berpikir lebih keras dari biasanya. Sehingga, memecahkan teka-teki gambar yang dilakukan setiap hari dapat membantu anak dalam meningkatkan konsentrasi.

 

Berita lainnya: Jokowi Ungkap 2 Penyebab Lonjakan Kasus Corona 2 Kali Lipat

 

  1. Sudoku

Memecahkan permainan sudoku dapat melatih pikiran anak untuk menyerap beberapa strategi dan potongan informasi dalam waktu singkat. Maka dari itu, bermain sudoku juga dapat mengoptimalkan otak anak dalam berkonsentrasi, hingga pada akhirnya ia dapat menempatkan semua angka secara berurutan tanpa pengulangan. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, permainan angka ini merangsang otak untuk berpikir cepat dan membuat anak lebih baik dalam aktivitas yang membutuhkan banyak konsentrasi dari pemikiran.

  1. Teka teki silang

Permainan ini adalah salah satu latihan kognitif yang tepat, karena menantang otak untuk fokus saat mencari tahu jawaban. Orang tua dapat mencari buku teka-teki silang yang sesuai dengan usia anak. Selain membantu anak dalam meningkatkan konsentrasi, mengisi teka teki silang juga dapat membantu menjaga memori otak jangka panjang, mengurangi risiko penyakit demensia.

  1. Permainan catur

Jika orang tua mencari permainan lain untuk melatih anak untuk berpikir kritis dan logis, maka catur adalah permainan yang dibutuhkan. Bermain catur memaksa anak untuk berpikir tentang menggunakan kedua sisi otaknya. Ini secara signifikan meningkatkan konsentrasi. Permainan papan ini juga menantang anak untuk berkreasi memecahkan masalah. Jadi, ia harus banyak berkonsentrasi untuk melakukannya dengan cukup baik agar bisa menang.

  1. Permainan koper

Permainan ini dapat dilakukan oleh beberapa anggota keluarga, orang tua bisa mengajak kakak atau adik untuk bermain bersama. Permainan koper ini dimulai ketika satu orang harus mengatakan sebuah barang yang dapat dikemas dalam koper. Permainan berikutnya menyebutkan barang yang berbeda, namun juga mengatakan apa yang dipilih orang sebelumnya. Jika anak tidak dapat mengingat perkataan orang sebelumnya, mengulangi, atau melewatkan satu barang dalam daftar, maka ia otomatis keluar dari permainan.

 

Berita lainnya: Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Berita Populer

回到頁首icon
Loading