Saat ini merupakan liburan musim panas, saat yang tepat bagi anak-anak untuk mengikuti berbagai kegiatan. Menurut data medis darurat yang dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, per 30 Juni tahun ini, orang di bawah usia 18 tahun telah melakukan 89 kunjungan medis karena luka panas, sekitar 2,3 kali jumlah kunjungan medis dalam tiga tahun terakhir. Layanan Kesehatan Nasional menawarkan empat arahan untuk mencegah cedera panas pada anak kecil dan anak-anak untuk mengurangi risiko cedera panas.
Saat keluar rumah, isi kembali air tepat waktu, kenakan pakaian yang ada sirkulasi udara, dan cobalah untuk tetap berada di tempat teduh.
(Sumber foto : Facebook Dinas Kesehatan Nasional)
Menurut National Health Service, karena anak masih kecil, metabolismenya masih sangat cepat, dan penguapan air yang cepat dari permukaan tubuh, sehingga anak kecil banyak berkeringat. Selain itu, anak kecil masih belum terlalu paham dengan kebutuhan tubuhnya. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, mereka cenderung terlalu terlibat dalam aktivitas dan mengabaikan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh suhu tinggi dan kekurangan air dalam tubuh. Begitu mereka menemukan bahwa tubuh atau kesadaran mereka aneh, mereka mungkin mengalami gejala cedera panas.
Jenis sakit atau cedera akibat panas.
(Sumber foto : Facebook Dinas Kesehatan Nasional)
Oleh karena itu, Layanan Kesehatan Nasional memberikan empat arahan untuk mencegah anak-anak dari cedera panas, termasuk mengenakan pakaian ringan berwarna terang dan tidak pengap; memakai topi matahari tahan UV saat keluar, dan memilih produk tabir surya yang sesuai, dan tinggal di tempat yang berventilasi dan sejuk; mengisi air tepat waktu dan menghindari minum air dalam jumlah banyak. Setiap turun dari mobil, sebaiknya bawa anak keluar dari mobil berapapun lamanya, jangan tinggalkan anak sendirian di dalam mobil untuk menghindari risiko.