【Berita Global untuk Penduduk Baru】Menurut sebuah artikel berita dari situs 4 Way Voice, makanan telah lama menjadi ciri khas dari sebuah negara. Setiap orang pastinya memiliki kenangan indah terhadap makanan khas negaranya masing-masing. Meskipun begitu, bagi banyak ibu keluarga penduduk baru yang menikah dengan penduduk Taiwan dan membiasakan diri dengan kehidupan di negara asing ini, rasa cita makanan kesukaan negara asal mereka memang hanya menjadi kenangan saja. Qiao Shi Huang Ying (喬氏黃鶯) adalah seorang penduduk baru asal Vietnam yang juga menciptakan sebuah program “Tiga Kali Makan Ala Vietnam”. Selain memberikan kesempatan bagi sesama penduduk baru untuk mendekatkan diri dengan budaya asalnya. Di saat yang bersamaan, program pengumpulan dana ini juga mendapatkan banyak dukungan dari banyak pihak.
Program “Tiga Kali Makan Ala Vietnam” ciptaan Qiao Shi Huang Ying mendapatkan banyak pengakuan dan dukungan dari Pemerintah Kota New Taipei. Rasa makanan buatannya menyentuh dan menggerakkan hati para penduduk baru. Sumber: Perkumpulan Budaya Vietnam Kota New Taipei
Qiao Shi Huang Ying berasal dari Long’an, Vietnam. Beliau telah tinggal di Taiwan selama 19 tahun dan memiliki seorang anak perempuan. Dalam beberapa tahun terakhir, keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Setelah itu, beliau pun mulai menumpahkan kreativitasnya dalam bidang kuliner dan menciptakan tiga jenis saus dengan cita rasa khas Vietnam -- yaitu saus rasa lemon asin, saus acar, dan saus tahu campur talas. Program ini pun mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota New Taipei. Makanan khas Vietnam buatan Qiao Shi Huang Ying pun dibagikan pada ibu-ibu penduduk baru di Perkumpulan Budaya Vietnam Kota New Taipei. Ini mengingatkan mereka terhadap kampung halaman yang telah lama ditinggalkan.
Menurut perwakilan dari Perkumpulan Budaya Vietnam Kota New Taipei, ingatan tentang makanan merupakan kenangan yang terpatri dalam setiap warga penduduk baru. Selain memberikan kesempatan bagi para ibu penduduk baru untuk mendapatkan uang lebih, mereka juga dapat mengembangkan kemampuannya masing-masing dan kembali mendekatkan diri dengan budaya asalnya.