:::

Ma Min, Seorang Gadis dari Henan, Membuat Rumah Bagi Penduduk Baru dan Warga yang Sedang Menjalani Rehabilitasi

Ma Min, Seorang Gadis dari Henan, Membuat Rumah Bagi Penduduk Baru dan Warga yang Sedang Menjalani Rehabilitasi. Sumber: Mamin
Ma Min, Seorang Gadis dari Henan, Membuat Rumah Bagi Penduduk Baru dan Warga yang Sedang Menjalani Rehabilitasi. Sumber: Mamin

Ma Min, yang berasal dari Henan menikah dengan Chen Jiaqing (陳嘉慶) dan telah datang ke Taiwan selama lebih dari 10 tahun. Dia mendirikan Asosiasi Siloamm (西羅亞全人關懷協會) dan mengabdikan dirinya untuk kegiatan kesejahteraan sosial untuk waktu yang lama. Dia membangun rumah dan obat pertanian gratis di Desa Fanlu (番路鄉), Kabupaten Chiayi, dan membantu para tunawisma dalam sepuluh tahun terakhir dan lebih dari 500 tunawisma dan pasien yang telah direhabilitasi. Ma Min, yang awalnya bergerak di bidang pendidikan, juga memanfaatkan sepenuhnya keahlian latar belakang pendidikannya untuk secara aktif membantu penduduk baru dan anak-anak sekolah dari keluarga kurang mampu dalam pekerjaan bimbingan belajar sepulang sekolah. Dedikasi Ma Min yang tanpa pamrih juga menggerakkan banyak penduduk baru lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal walau mereka sibuk bertani juga.

Ma Min membuat makanan penutup dengan ibu dan anak penduduk baru. Sumber: Facebook Peternakan Ekologi SiloamMa Min membuat makanan penutup dengan ibu dan anak penduduk baru. Sumber: Facebook Peternakan Ekologi Siloam

Ma Min lulus dari Universitas dan bekerja di tempat les di Shenzhen. Dia juga membuka tempat les. Dia mengikuti kegiatan gereja bersama-sama dengan anak muda lainnya. Selain mengikuti upacara keagamaan, dia juga melakukan beberapa kegiatan kesejahteraan sosial. Selama ini, dia bertemu dengan pendiri Hebron Symbiosis Home (希伯崙共生家園創辦人) dari Taiwan, dan melalui sharing pendeta, dia mulai berpartisipasi dalam kesejahteraan masyarakat, seperti kegiatan pertanian organik, dan membantu warga yang kurang mampu.

Dan juga karena kontak dengan Hebroncolife (希伯崙共生家園), Ma Min kenal dengan Chen Jiaqing yang memiliki filosofi yang sama. Setelah lebih dari satu tahun LDR, Ma Min terbawa oleh suasana seperti membangun rumah, saling mengandalkan, saling bergantungan, dan dia juga mengerti bahwa inilah tujuan hidup yang dia cari.
Meskipun konsisten dan filosofinya dengan Chen Jiaqing sangat akur, keduanya juga pernah serius mempertimbangkan masalah pernikahan, tetapi masih banyak masalah lainnya yang perlu dipertimbangkan, seperti kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ketika menikah ke Taiwan. Saat Ma Min mempertimbangkan apakah mau melanjutkan hubungan jarak jauh ini, gempa Wenchuan yang mengejutkan dunia pun terjadi. Banyak organisasi non-pemerintah menginvestasikan tenaga dan sumber daya material untuk membantu bencana. Ma Min dan Chen Jiaqing juga pergi ke daerah bencana untuk melayani sebagai relawan. Setelah berinteraksi selama 1 bulan lebih, dan karena Jiaqing juga memiliki tujuan jelas untuk masa depannya, maka dari itu, Ma Min memutuskan untuk melepaskan usaha tempat lesnya dan dengan berani memutuskan untuk menikah ke Taiwan dengan tabungannya, bersama-sama dengan pasangan idealnya, Chen Jiaqing mendirikan "Asosiasi Siloam".

Ma Min mengajak anak-anak belajar ekologi di kolam. Sumber: Facebook Peternakan Ekologi SiloamMa Min mengajak anak-anak belajar ekologi di kolam. Sumber: Facebook Peternakan Ekologi Siloam

Sebelum Ma Min datang ke Taiwan, Chen Jiaqing telah meninggalkan ayahnya dengan sebidang tanah di tepi Sungai Bazhang (八掌溪畔) dan membangun rumah simbiosis, menampung teman-teman jalanan, orang-orang yang direhabilitasi, penyalahguna narkoba, penyalahguna alkohol selama lebih dari dua tahun. Ma Min, yang dibesarkan di kota tingkat pertama di Republik Rakyat Tiongkok, menikah ke Taiwan dan tinggal di daerah pegunungan yang lebih terpencil dari kampung halamannya di Henan. Saat keluar untuk membeli sayuran, dia harus mengandalkan suaminya untuk berkendara ke kota Chiayi selama setengah jam. Kesenjangan dan dampak yang sangat besar ini juga Ma Min pernah ragukan apakah keputusan menikah ke Taiwan adalah keputusan yang benar atau tidak.

Dan juga karena keyakinan yang sama dengan suaminya dan filosofi mereka untuk membantu orang kurang beruntung membuat Ma Min untuk tetap bertahan. Dalam sepuluh tahun terakhir, rumah simbiosis Ma Min dan Chen Jiaqing telah membantu lebih dari 500 kasus. Ma Min mengatakan bahwa bahkan pecandu alkohol, penyalahguna narkoba, tunawisma atau bahkan orang asing yang dianggap bahaya oleh publik, melalui persahabatan dan hidup bersama, kami membimbing mereka untuk lebih mandiri dan melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka. Rumah simbiosis selalu terbuka bagi mereka dan menjadi tempat yang aman.

Asosiasi Siloam berkomitmen untuk membantu interaksi orang tua dan anak di keluarga penduduk baru. Sumber: MaminAsosiasi Siloam berkomitmen untuk membantu interaksi orang tua dan anak di keluarga penduduk baru. Sumber: Mamin

Ma Min dan suaminya mencurahkan seluruh energinya untuk rumah simbiosis, membimbing "keluarga" yang tinggal di sini untuk menanam buah-buahan dan sayuran organik, memelihara ayam dan bebek, dan membuat kebun mandiri dan menghasilkan pendapatan. Sampai anak mereka masuk taman kanak-kanak, ia mulai lebih banyak berinteraksi dengan orang tua lainnya. Ma Min menemukan banyak penduduk baru yang tinggal di daerah ini yang menikah dengan Taiwan seperti dirinya. Karena situasi keuangan keluarga yang miskin atau mereka terlalu sibuk bertani, mengurus pekerjaan, pekerjaan rumah dan mengasuh anak, juga ada kesalahpahaman dan prasangka beberapa orang tua di daerah pedesaan, membuat para penduduk baru yang menikah ke Taiwan merasa tidak berdaya dan sedih.

Ma Min pun semakin berempati kepada penduduk baru yang menikah ke Taiwan. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, Ma Min memutuskan untuk mengalihkan fokus layanan ke layanan penduduk baru dan anak-anak di daerah terpencil. Ia secara aktif mengundang penduduk baru lainnya untuk bergabung dengan pekerjaan pertanian organik, memberikan persahabatan dan dukungan keuangan mandiri, dan bersama-sama membangun rumah simbiosis dan selanjutnya memungkinkan mereka untuk menyesuaikan konsep dan mentalitas mereka untuk membantu menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga .

Asosiasi SiloamAsosiasi Siloam

Awal tahun ini, Ma Min juga mengajak saudara perempuan penduduk baru untuk berpartisipasi dalam "Proyek Pembangunan Impian untuk Penduduk Baru dan Anak-anaknya" yang diadakan Departemen Imigrasi. Ia memiliki kesempatan mempromosikan penanaman ramah lingkungan dan pendidikan makanan dan pertanian kepada penduduk baru lainnya, sehingga penduduk baru yang bekerja di pertanian keluarga dapat belajar menanam tanaman dalam mode produksi yang tidak beracun, menciptakan nilai tambah dan saluran penjualan yang lebih untuk tanaman di rumah penduduk baru.

Ma Min memasak masakan bersama ibu dan anak penduduk baru. Sumber: MaminMa Min memasak masakan bersama ibu dan anak penduduk baru. Sumber: Mamin

Selain itu, Ma Min juga secara aktif mempromosikan pendidikan penduduk baru dan anak-anak mereka dalam makanan dan pertanian, menekankan pendidikan pengalaman "melakukannya dengan tangan", sehingga penduduk baru dapat membawa anak-anak mereka untuk menanam sayuran dan berkembang biak bersama, sehingga anak-anak dapat mengikuti ekologi dan pertanian di pertanian dan bersenang-senang. Di Asosiasi Siloam, setelah kelas, selanjutnya adalah waktu les. Anak-anak yang telah menyelesaikan PR mereka juga akan membantu pekerjaan pertanian, dan akan ada ibu dan penduduk baru lainnya yang akan datang ke sini untuk memasak, membuat atau berpartisipasi dalam kegiatan. Ma Min mengatakan, dengan adanya hidangan yang dibuat oleh ibu-ibu penduduk baru dari seluruh dunia, di sini, semua orang dapat makan hidangan eksotis yang lezat setiap hari. Di rumah simbiosis inilah adalah surga yang penuh dengan cinta dan perawatan.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading