Pantang Mundur! Status Siaga Nasional Tingkat 2 Tetap Berlangsung Sampai 28 Februari

Menurut Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), Status Siaga Nasional Level 2 akan efektif dipertahankan dari tanggal 8 hingga 28 Februari sebagai tindakan penanggulangan terhadap meningkatnya situasi pandemi dalam negeri. Peraturan dan tindakan terkait yang tetap tidak berubah telah tercantum di bawah ini.

Baca juga: Mencegah Virus Demam Babi Afrika Menyerang Taiwan, Dewan Pertanian Menunjukkan China, Vietnam, Thailand, Hong Kong, Makau Memiliki Risiko Tertinggi

Warga dilarang untuk makan atau minum ketika menaiki kereta TRA ataupun HSR. Sumber: CECC

A.Kewajiban untuk memakai masker, kecuali dalam situasi-situasi tertentu:

a.Saat warga sedang berolahraga, bernyanyi, mengambil foto, streaming langsung, syuting, berperan sebagai moderator suatu acara, melaporkan berita, menyampaikan sambutan, memberikan pidato atau seminar, atau selama kegiatan atau acara yang melibatkan percakapan dengan orang lain.

b.Meskipun warga tidak diwajibkan memakai masker dalam situasi-situasi di atas, warga tetap diwajibkan membawa masker. Masker tetap harus dipakai jika ada gejala COVID-19 dan jarak sosial tidak dapat dipertahankan.

i.Pihak yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan peternakan bekerja di ruang terbuka (seperti ladang, tambak, hutan, dan pegunungan);

II.Warga yang berada di hutan/pegunungan (termasuk tempat rekreasi hutan) dan di pantai;

iii.Warga yang berada di mata air panas/dingin, ruang sauna kering, spa, ruang uap, sauna, selama aktivitas air, atau di tempat di mana masker mudah basah.

a.Masker dapat dilepas saat mengkonsumsi makanan/minuman.

b.Masker dapat dilepas bila warga berada di tempat atau ketika sedang menjalani kegiatan tertentu (misalnya artis melakukan pertunjukan, kru film/pembawa berita TV saat syuting, dan atlet dan wasit yang berpartisipasi dalam kompetisi olahraga). Pelaksanaan kegiatan tersebut harus tetap dilakukan sembari mematuhi peraturan-peraturan dan hukum yang telah ditetapkan CECC.

B.Tempat bisnis komersial dan tempat umum (termasuk stasiun transportasi umum) harus menerapkan pendaftaran informasi kontak melalui pemindaian kode QR, mengukur suhu tubuh pengunjung, melaksanakan dan meningkatkan desinfeksi tempat, melaksanakan manajemen kesehatan bagi staf, dan menerapkan SOP yang sesuai untuk menanggulangi bila terjadi penularan di tempat tersebut.

C.Semua warga dilarang untuk mengkonsumsi makanan dan minuman ketika menaiki kereta Taiwan High-Speed Rail (THSR), Taiwan Railway Administration (TRA), bus antarkota, dan kapal (kecuali untuk area makan yang ditentukan), dan penerbangan domestik.

Baca juga: Perhatian Semua! Pandemi Lokal Taiwan Memanas, "Semua Rumah Sakit di Seluruh Negeri Dilarang Mengunjungi Pasien" Mulai Sekarang

CECC mengimbau seluruh warga agar tetap menaati dan mematuhi semua peraturan dan hukum terkait protokol kesehatan yang berlaku. Sumber: CECC

D.Usaha pengendalian jumlah dan arus pengunjung wajib dilaksanakan di toko, supermarket, dan pasar: jarak minimal 1,5 meter per orang (2,25 meter persegi per orang) diperlukan di dalam ruangan dan jarak minimal 1 meter per orang (1 meter persegi per orang) diperlukan di luar rumah; penjual dilarang memberikan sampel makanan kepada pengunjung.

E.Peraturan pencegahan dan penularan pandemi sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri harus tetap berlaku dalam tempat keagamaan dan pertemuan atau selama mengadakan acara keagamaan.

F.Pihak penanggung jawab dari tempat makan atau restoran harus mematuhi peraturan-peraturan berikut ini: menerapkan sistem pendaftaran informasi kontak secara ketat, mengukur suhu tubuh pengunjung, menyediakan peralatan cuci tangan dan desinfeksi, serta menjaga jarak sosial antar pengunjung.