:::

Rencana Teori Kultivasi Univ Shih Chien, Universitas Sains dan Teknologi Membawa Anak Penduduk Baru Ke Pembelajaran yang Beragam

Universitas Sains dan Teknologi New Taipei City menyelenggarakan berkemah bersama dengan lima sekolah dasar pedesaan di utara selama liburan musim dingin. (Sumber: Pixabay)
Universitas Sains dan Teknologi New Taipei City menyelenggarakan berkemah bersama dengan lima sekolah dasar pedesaan di utara selama liburan musim dingin. (Sumber: Pixabay)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah/ Heni Wang

Berita Global untuk Penduduk Baru】Menurut laporan 4waynews, Taiwan akan menangguhkan masuknya pekerja migran ke Taiwan mulai Mei 2021 hingga November ditahun yang sama secara bertahap membuka masuknya pekerja migran dari Indonesia dan Thailand, sementara Vietnam dan Filipina masih melakukan negosiasi. Sebagai negara dengan sumber pekerja migran yang penting, Wilfredo B. Fernandez perwakilan dari Kantor Perwakilan Filipina di Taiwan (MECO), bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Xu Mingchun (許銘春) pada 11 Januari untuk membahas dibukanya kembali kedatangan imigrasi pekerja migran dan isu-isu terkait pekerja migran, mengatakan bahwa Filipina Pencabutan larangan pekerja migran di Filipina 'tidak jauh'. Jika situasi epidemi menurun, diharapkan setelah akhir Tahun Baru Imlek dan kapasitas karantina memadai dapat dibuka kembali.

Baca juga : Pendaftaran Sertifikat Digital Covid 19 Telah Dibuka Mulai Hari Ini, Cukup Ikuti 3 Langkah Mudah

 

Pada tanggal 11, MECO dan Kepala Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan pertemuan pendiskusian mengenai dibukanya kembali masuknya pekerja migran Filipina ke Taiwan. Direktur MECO menyampaikan rencana pemasukan pekerja migran diserahkan kepada pihak berwenang di Filipina pada November 2021, serta merekomendasikan untuk dibahas sesegera mungkin. Namun untuk biaya siapa yang membayar tindakan pencegahan epidemi diluar sebelum kedatangan ke Taiwan, belum ada kesepakatan bersama.

Dalam pertemuan tersebut, Fernand berbicara tentang fenomena perbedaan upah di pabrik dan bukan pekerja pabrik. Fernand mengatakan bahwa pekerja migran di Filipina pada umumnya berpendidikan tinggi, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Menyarankan Kementerian Ketenagakerjaan agar menaikkan upah pekerja migran yang bukan pekerja pabrik setara dengan standar gaji pekerja pabrik. Saat ini, gaji pokok pekerja migran yang bukan pekerja pabrik adalah 17.000 NTD, dan pekerja migran industri yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Ketenagakerjaan, dengan gaji pokok 25.250 NTD.

Baca juga: Ada Banyak Makanan Eksotis di ASEAN Square, Kantor Imigrasi Taichung Menarik Pemilik Toko untuk Mempromosikan Pencegahan Virus Demam Babi Afrika

Kementerian Pendidikan mendorong rencana pembelajaran teori kultivasi universitas. (Sumber: Pusat Promosi Tanggung Jawab Sosial Universitas Kemendikbud)

Kementerian Pendidikan mendorong rencana pembelajaran teori kultivasi universitas. (Sumber: Pusat Promosi Tanggung Jawab Sosial Universitas Kemendikbud)

Selain itu, pekerja migran Filipina harus membayar rata-rata sekitar 200.000 peso (sekitar 108.000 NTD) ke agen lokal di Filipina untuk dapat bekerja di Taiwan. Fernand menyatakan penentangannya yang kuat terkait pekerja migran harus membayar biaya agen yang tinggi dan berharap dapat memudahkan pekerjaan proses perekrutan, dan memperkuat kerjasama kedua negara untuk mengurangi masalah ini.

Xu Mingchun (許銘春) menekankan bahwa Filipina adalah mitra internasional yang penting bagi Taiwan, dan pekerja migran Filipina telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Taiwan. Kementerian Ketenagakerjaan juga akan terus meninjau kebijakan dan peraturan ketenagakerjaan yang terkait untuk memastikan hak-hak pekerjaan dan kesehatan pekerja migran. Xu Mingchun (許銘春) juga berjanji akan melaksanakan pertemuan diskusi, sementara Fernand berterima kasih kepada Taiwan karena telah menyediakan lingkungan kerja berkualitas tinggi bagi para pekerja migran.

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading