Untuk mempromosikan pertukaran budaya di antara kelompok etnis Austronesia, Pemerintah Kabupaten Hualien secara aktif memperluas kunjungan ke penduduk asli dan imigran baru. Oleh karena itu, Universitas Suku Aborigin Kabupaten Hualien dan Pusat Layanan Keluarga Imigran Baru Hualien bersama-sama mengatur pertemuan antara imigran baru dan penduduk aborigin. Pembicara dari Indonesia diundang untuk memimpin peserta untuk menggiling rempah-rempah, memasak makanan, dll, menghubungkan pertukaran budaya antar kelompok Austronesia.
Dalam kursus ini, selain memperkenalkan bahan dan rempah-rempah Indonesia, juga akan menambahkan cita rasa Indonesia pada masakan asli untuk membuat masakan baru yang kreatif, dan belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia dengan membuat alat musik bambu.
Mengembangkan cita rasa baru melalui rempah-rempah dan bahan-bahan Indonesia, dipadukan dengan masakan tradisional aborigin.
(Sumber foto : Facebook 陳育廉)
Pemerintah Kabupaten Hualien menyatakan bahwa selain berkomitmen melestarikan budaya suku Aborigin, pemerintah juga gencar mendorong pertukaran dengan berbagai negara dan membangun kota multikultural. Selain itu, karena Taiwan dan Indonesia juga hidup dalam rumpun bahasa Austronesia, mereka memiliki kesamaan makanan, musik, dan kebiasaan hidup. Oleh karena itu, melalui acara ini, saya percaya bahwa imigran baru dan penduduk asli akan menciptakan percikan budaya yang penuh warna.
Artikel Lainnya : Belajar Mandarin – Cara Antri Toilet di Taiwan